Semarang (ANTARA) - Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan bahwa pembahasan mengenai pembagian jatah menteri jika pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memenangi Pilpres 2019, belum penting untuk dilakukan saat ini.
"Kami bukannya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang penting, tapi hari ini urgensinya belum di sana karena kalau kita berbicara tentang jabatan menteri, berapa porsinya, di pos apa saja, maka ini khawatirnya justru akan melukai perasaan rakyat," kata AHY di sela melakukan kunjungan ke Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin malam.
AHY menegaskan bahwa Partai Demokrat saat ini fokus dalam menghadapi Pemilu 2019, baik pemilihan presiden maupun pemilihan anggota legislatif di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.
"Kalau (Pemilu) 17 April 2019 sudah selesai barulah kita berbicara kemana kemudian pemerintahan nasional bisa lebih adaptif dan efektif dalam menjalankan birokrasi di roda pemerintahan yang terbuka, transparan, akuntabel, serta melayani rakyat," ujarnya.
Sama seperti dengan partai politik pengusung Capres Prabowo-Sandi, kata AHY, Partai Demokrat pernah ditawari secara langsung oleh Prabowo Subianto dalam posisi sebagai capres yang ketika itu dalam konteks membangun koalisi.
Yang jelas dari sisi politik pragmatisnya, Partai Demokrat ingin mengisi pemerintahan ke depan dengan orang-orang terbaik yang memiliki kapasitas dan integritas dalam melakukan perubahan di pemerintahan ke depan.
"Yang harus diperjuangkan lebih dulu adalah segala permasalahan rakyat yang dihadapi saudara-saudara kita di seluruh tanah air untuk lima tahun ke depan. Itulah ikhtiar dan perjuangan politik kami," katanya.
Menurut AHY, Partai Demokrat ingin lebih memahami apa yang diharapkan rakyat sekaligus menghadirkan solusi melalui 14 prioritas partainya untuk rakyat yakni ada peningkatan kualitas hidup rakyat, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial terkait dengan kesejahteraan serta keadilan.
AHY mengaku tidak kecewa dengan pernyataan Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Hashim Djojohadikusumo terkait pembahasan pembagian jatah menteri.
"Saya katakan tidak kecewa, saya anggap ini percakapan yang lumrah dalam kompleks politik, meskipun saya sebetulnya ingin lebih fokus kepada upaya memenangkan hati serta pikiran rakyat," ujarnya.(*)
Baca juga: Jatah menteri Demokrat, Ferdinand: hanya SBY-Prabowo yang tahu
Berita Terkait
AHY sampaikan tujuh arah kebijakan strategis Kementerian ATR 2025-2029
Kamis, 7 Maret 2024 11:31 Wib
Presiden lantik Hadi sebagai menko polhukam dan AHY jadi menteri ATR
Rabu, 21 Februari 2024 11:36 Wib
Demokrat tidak usulkan kadernya jadi cawapres
Jumat, 13 Oktober 2023 20:42 Wib
Relawan: Anies-AHY pasangan ideal untuk Pilpres 2024
Rabu, 15 Maret 2023 21:34 Wib
AHY ingatkan pejabat dan tokoh publik bijaksana saat berbicara di ruang publik
Kamis, 24 Maret 2022 14:04 Wib
AHY "kalem" tanggapi dukungan maju Pilpres 2024 bersama Anies Baswedan
Kamis, 24 Maret 2022 12:22 Wib
Partai Demokrat terus jalin komunikasi dengan partai lain jelang Pilpres 2024
Kamis, 24 Maret 2022 11:16 Wib
Agus Harimurti Yudhoyono bermalam di objek wisata Puncak Aua Sarumpun Tanah Datar
Rabu, 23 Maret 2022 7:42 Wib