Bawang merah penyumbang terbesar inflasi Bukittinggi

id Inflasi Bukittinggi,Bawang merah sumbang inflasi,BPS Bukittinggi

Bawang merah penyumbang terbesar inflasi Bukittinggi

(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Bukittinggi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mencatat daerah itu inflasi 0,11 persen pada Maret 2019, kenaikan harga bawang merah adalah salah satu penyumbangnya.

Kepala BPS Bukittinggi Mukhlis di Bukittinggi, Senin, mengatakan selama Maret 2019 perkembangan harga berbagai komoditas mulai menunjukkan kenaikan.

Bawang merah menjadi penyumbang inflasi dengan andil 0,11 persen. Komoditas lain seperti daging ayam ras dengan andil 0,05 persen, belut 0,019 persen dan cabai merah 0,015 persen.

Komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga selama Maret 2019 yaitu bawang putih, emas perhiasan, sewa rumah, rokok kretek, jeruk nipis, gula pasir, ikan lele, tarif bidan dan lainnya.

Inflasi di Bukittinggi pada bulan tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks di lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang dan kelompok kesehatan.

Di sisi lain sejumlah komoditas mengalami penurunan harga pada Maret 2019 yaitu beras, apel, buncis, petai, bensin, telur ayam ras, kentang, terong panjang, salak, jeruk dan lainnya.

BPS mencatat dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK), 51 kota mengalami inflasi dan 31 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon dan terendah di Bekasi dan Tangerang.

Bukittinggi berada di urutan ke-13 di Sumatera dan ke-39 dari seluruh kota di Indonesia yang mengalami inflasi.

Tingkat perubahan IHK menggambarkan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan harian, makin tinggi inflasi maka makin rendah nilai uang dan daya belinya. (*)