China tangguhkan tarif tambahan pada kendaraan dan suku cadang AS

id mobil China

China tangguhkan tarif tambahan pada kendaraan dan suku cadang AS

Mobil konsep crossover baru Nissan, Xmotion, ditampilkan pada pada Pameran Otomotif Internasional Amerika Utara di Detroit, Michigan. AS. (Bill Pugliano/China Daily) (Bill Pugliano/China Daily/)

Beijing, (ANTARA) - Dewan Negara China mengatakan pada Minggu (31/3) bahwa negara itu akan terus menangguhkan pengenaan tarif tambahan terhadap kendaraan dan suku cadang AS setelah 1 April, sebagai syarat niat baik setelah keputusan AS untuk menunda kenaikan tarif impor barang-barang China.

Pada Desember, China mengatakan akan menangguhkan tarif tambahan 25 persen untuk kendaraan dan suku cadang buatan AS selama tiga bulan, setelah gencatan senjata dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Dewan Negara, atau kabinet, mengatakan langkah itu bertujuan "terus menciptakan suasana yang baik untuk negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak".

"Ini adalah reaksi positif terhadap keputusan AS untuk menunda kenaikan tarif dan tindakan konkret yang diadopsi (oleh pihak China) untuk meningkatkan negosiasi perdagangan bilateral," kata Dewan Negara.

"Kami berharap AS dapat bekerja sama dengan China, mempercepat negosiasi dan melakukan upaya konkret menuju tujuan mengakhiri ketegangan perdagangan."

Pemerintah juga mengatakan akan mengumumkan secara terpisah kapan penangguhan akan berakhir.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat (29/3) bahwa pembicaraan perdagangan dengan China berjalan sangat baik, tetapi memperingatkan bahwa dia tidak akan menerima sesuatu yang kurang dari "kesepakatan besar" setelah pejabat-pejabat tinggi AS dan China mengakhiri pembicaraan dua hari di Beijing.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer berada di ibu kota China untuk pertemuan tatap muka pertama antara kedua pihak sejak Trump menunda kenaikan tarif yang dijadwalkan pada 2 Maret terhadap barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS.

Pembicaraan akan dilanjutkan minggu depan di Washington dengan delegasi China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He. (*)