PPLN Jordania gunakan medsos sebagai alat utama sosialisasi Pemilu 2019

id PPLN Jordania,Sosialisasi Pemilu,Medsos alat sosialisasi pemilu

PPLN Jordania gunakan medsos sebagai alat utama sosialisasi Pemilu 2019

Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Jordania Miftah Nafid Firdaus (berdiri kiri) dan salah satu diaspora Indonesia di Jordania (kanan) berinteraksi dalam kuis seputar sosialisasi penyelenggaraan pemilu di Wisma Duta Besar RI di Amman, Jordania, Kamis malam (28/3/2019). (ANTARA/Azizah Fitriyanti)

Amman (ANTARA) - Media sosial Facebook menjadi alat utama Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Amman menyelenggarakan sosialisasi pemilu serentak kepada diaspora Indonesia yang bermukim di Jordania untuk memilih calon anggota legislatif serta presiden dan wakil presiden pada April 2019.

"Kami mengedepankan sosialisasi di Facebook dan Instagram, tapi karena sebagian besar warga diaspora kita yang ada di Jordan ini lebih aktif di Facebook, maka untuk pengumuman ataupun ada pemberitahuan kita sebarkan lewat Facebook karena lebih efektif," kata Ketua PPLN Jordania Miftah Nafid Firdaus di Kantor PPLN yang menumpang di Kedutaan Besar RI di Amman, Jordania, Kamis.

"Kita tidak bikin iklan konvensional karena sulit sampai ke mereka dan juga tidak membuat website khusus karena teman-teman juga kesusahan akses karena mayoritas pekerja migran, jadi kita gunakan yang available buat mereka," lanjut dia.

Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jordania mencapai 1.032 orang yang akan dapat memilih di Jordania secara langsung ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Wisma Duta Besar Amman pada 12 April 2019, lewat pos dan dengan mendatangi Kotak Suara Keliling (KSK) di Kota Aqaba.

Dari 1.032 DPT, 956 orang akan memilih langsung ke dua TPS di Wisma Duta di Amman, 22 surat suara dikirim melalui pos dan sisanya melalui KSK.

Meskipun diakui sosialisasi paling efektif adalah lewat Facebook, namun PPLN Jordani juga melakukan tatap muka kepada para diaspora Indonesia sejak mereka dilantik pada Februari lalu, antara lain ke Kota Aqaba, kepada tenaga profesional di pertambangan di Amman, Ma'an dan Qatroneh, serta melalui sambungan telepon satu per satu.

Termasuk sosialisasi yang diselenggarakan di Wisma Duta Besar RI di Amman, Kamis malam, yang dihadiri sekitar 300 diaspora Indonesia yang berasal dari kalangan mahasiswa, pekerja migran Indonesia, dan warga Indonesia yang menikah dengan warga negara Jordania.

"Kami sudah siap 90 persen dan sisa waktu ini kami gunakan untuk mengintensifkan sosialisasi," kata Miftah.(*)