Dongkrak kunjungan wisata, Tanah Datar gandeng Berkaf

id Berkraf

Dongkrak kunjungan wisata, Tanah Datar gandeng Berkaf

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi. (Antara foto/Etri Saputra)

Batusangkar  (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, bekerjasama dengan Badan Ekononi Kreatif RI (Berkraf RI) untuk meningkatkan ekonomi kreatif dalam rangka menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Kamis, mengatakan kerja sama dalam bentuk uji petik melalui program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) dari Berkraf RI kepada pelaku usaha di daerah itu diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta memberikan dampak positif di sektor ekonomi.

"Sehingga sektor pariwisata sebagai salah satu unggulan dalam RPJMD Tanah Datar diharapkan semakin berkembang dari waktu ke waktu," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini pelaku ekonomi kreatif di Tanah Datar hanya berkembang secara alami tanpa ada petunjuk dan bimbingan kepada pekerja di pelbagai jenis ekonomi kreatif tersebut.

Sehingga ketika ada kendala, ekonomi kreatif tersebut sering mentok tanpa mendapatkan jalan keluarnya.

Ia berharap kerja sama melalui program PMK3I dari Berkraf RI ini membantu meningkatkan skala usaha mereka.

Sebelumnya, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Ahmad Rekotomo mengatakan program PMK3I merupakan salah satu program unggulan dari Deputi Infrastruktur Berkraf.

Program tersebut bertujuan membangun sistem ekonomi kreatif Indonesia dengan menurunkan tim PMK3I dan tim asesor untuk melakukan self asessment guna menentukan subsektor ekonomi kreatif yang akan menjadi potensi unggulan.

Ia mengatakan dari hasil diskusi dengan pekerja ekonomi kreatif di Tanah Datar ditemukan empat subsektor ekonomi kreatif yang menjadi pertimbangan tim yaitu subsektor kriya, seni pertunjukan, kuliner, dan fesyen.

Di subsektor kriya ditemukan tenun songket dan batik yang menjadi sorotan utama saat dilakukan uji petik kepada 86 kelompok usaha. Di subsektor seni pertunjukan ditemukan sejumlah sanggar dan produsen.

Sementara di bidang kuliner merujuk kepada kuliner lokal yang didukung oleh bahan baku setempat. Dan subsektor fesyen terdiri dari pelaku tenun sulam, yakni kriya tenun songket, kriya rajut dan kriya batik," ujarnya. (*)