Kementerian PUPR targetkan sertifikasi 210 ribu tenaga konstruksi pada 2019

id Kementerian PUPR

Kementerian PUPR targetkan sertifikasi 210 ribu tenaga konstruksi pada 2019

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Firdaus Ali saat berorasi ilmiah di Universitas Negeri Padang (UNP) Kota Padang,Rabu (27/3). (ANTARA SUMBAR/Mario Sofia Nasution)

Padang, (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sertifikasi sebanyak 210 ribu tenaga konstruksi di Indonesia yang terdiri dari tenaga ahli dan terampil pada 2019.

Staf Ahli Kementerian PUPR Firdaus Ali saat berorasi ilmiah di Universitas Negeri Padang (UNP) di Padang, Rabu mengatakan sertifikasi ini bertujuan agar seluruh pekerja konstruksi yang ada memiliki kualitas sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ia mengatakan saat ini baru sekitar 7,2 persen dari total delapan juta pekerja konstruksi di Indonesia sehingga pihaknya berupaya melakukan percepatan untuk menyertifikasi seluruh pekerja.

Menurut dia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 banyak tantangan yang akan dihadapi salah satunya dengan meningkatkan kompetensi pekerja konstruksi baik dengan pendidikan SMA ke atas hingga SMA ke bawah.

Dengan mengantongi sertifikasi pekerja dapat bekerja di seluruh proyek pemerintah yang dibiayai dana APBN dan APBD karena kualitas mereka telah terjamin.

Selain itu dengan adanya sertifikasi akan menyiapkan tenaga konstruksi yang ada dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.

"Kita tentu mengutamakan tenaga kerja kita daripada asing dan sesuai ketentuan tenaga kerja asing dapat dipekerjakan jika tidak ada tenaga ahli bidang yang dibutuhkan dari Indonesia," kata dia.

Ia menyebutkan pada 2019 ini dana APBN yang dialokasikan untuk konstruksi sebesar Rp110,7 trilun dan sebesar Rp77 triliun akan dipergunakan untuk pembangunan fisik.

"Kesempatan ini tentu sangat besar sehingga kita harus menyiapkan tenaga konstruksi dan badan usaha konstruksi yang berkompeten," kata dia. (*)