Pembayaran non tunai meluas, pengunaan uang tunai di Malaysia turun

id Pembayaran Non Tunia,Ringgit

Pembayaran non tunai meluas, pengunaan uang tunai di Malaysia turun

Transaksi Penukaran Uang Menurun Seorang penyedia jasa penukaran uang memperlihatkan beberapa lembar uang Ringgit Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa (5/7). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/16)

Kuala Lumpur   (ANTARA) - Penggunaan uang tunai di Malaysia dari tahun ke tahun mengalami penurunan sejalan dengan penggunaan pembayaran tanpa tunai secara lebih luas di negara ini.

Menteri Perekonomian Malaysia, Lim Guan Eng saat Peresmian Wechat Pay di Kuala Lumpur, Selasa mengatakan, terdapat RM106 miliar uang tunai dalam ekonomi Malaysia pada tahun lalu dan ini bersamaan dengan 7,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara.

"Namun, jumlah tersebut merupakan penurunan sebesar 7,7 persen dan 7,9 persen masing-masing pada 2017 dan 2016.

"Penurunan ini terjadi saat Malaysia mulai menggunakan pembayaran tanpa tunai secara lebih meluas. Sebagai perbandingan, sebuah 'cashless economy' mempunyai kira-kira dua persen uang tunai beredar di dalam masyarakat," katanya.

Dia mengatakan E-Wallet sebagai pembayaran tanpa tunai masih pada tahap awal di Malaysia.

Menurut Nielsen, hanya 10 persen dari responden menggunakan teknologi tersebut walaupun 88 persen tahu tentang kewujudan e-wallet.

Investasi langsung asing (FDI) yang diluluskan untuk semua sektor dalam tahun 2018 telah meningkat 48 persen menjadi RM80,5 miliar dari RM54,4 miliar pada 2017.

"Peranan Malaysia sebagai 'safe haven' terbukti apabila FDI yang diluluskan untuk sektor pengilangan dari China meningkat 410,8 persen menjadi RM19,7 miliar manakala FDI dari Amerika Serikat telah meningkat kepada 184,9 persen menjadi RM3,2 miliar," katanya.

Ekspor Malaysia juga telah meningkat 3,1 persen YoY (Year Over Year) dan ini didorong oleh peningkatan Indeks Pengeluaran Perindustrian (IPI) sebanyak 3,2 persen pada Januari 2019 dan ini akan membantu Malaysia mencapai sasaran pertumbuhan KDNK PDB 9 persen untuk tahun ini.

Pemerintah sedang mengembalikan sebanyak RM37 miliar tunggakan bayaran kembali GST (good and service tax) dan cukai pendapatan dalam tahun ini. Pemulangan ini akan menjadi stimulus ekonomi tidak langsung bagi meningkatkan ekonomi negara.

"Dasar pemerintah mengawal biaya hidup juga membuahkan hasil. Indeks Harga Konsumen telah turun 0,7 persen dan 0,4 persen masing-masing dalam bulan Januari dan Februari. Penurunan ini disebabkan oleh penukaran sistem cukai negara serta harga bahan bakar yang lebih murah," katanya.

Dia mengatakan terdapat kekeliruan di media sosial beberapa hari lalu mengenai uang kertas RM60 yang dikeluarkan oleh Bank Negara pada 2017 untuk memperingati ulang tahun ke-60 kemerdekaan negara.

"Kabar angin mengatakan uang kertas ini akan menggantikan uang kertas RM50 yang ada. Ini adalah tidak benar. Walaupun uang kertas RM60 ini bisa digunakan, saya nasihatkan agar disimpan untuk kenangan," katanya.

Dia mengatakan hanya 60.000 helai uang kertas RM60 saja yang telah dikeluarkan oleh Bank Negara Malaysia.Sebagai perbandingan terdapat lebih dari 900 juta helai uang kertas RM50 pada tahun lalu.(*)