PLN Lubukbasung promosikan kompor listrik induksi pada warga

id kompor listrik induksi,PLN

PLN Lubukbasung promosikan kompor listrik induksi pada warga

Manajer PT PLN Persero Rayon Lubukbasung Ahmad Fauz menyerahkam satu unit kompor listrik induksi ke Ketua Persatuan Istri PLN Persero Rayan Lubukbasung Leli Ernawati di halaman Kantor PLN itu, Rabu (26/3) (Antara Sumbar/ Yusrizal)

Lubukbasung (ANTARA) - PT PLN Persero Rayon Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mempromosikan kompor listrik induksi kepada warga dan karyawan perusahaan itu di halaman kantor PLN tersebut, Selasa.

Manajer PT PLN Persero Rayon Lubukbasung Ahmad Fauzi di Lubukbasubg, Rabu, mengatakan, promosi itu dengan cara demo memasak yang dilakukan oleh Persatuan Istri Pegawai PLN Persero Rayon Lubukbasung.

"Mereka memasak nasi goreng menggunakan kompor listrik tersebut," katanya.

Setelah demo masak, tambahnya, diharapkan akan ada minat dari warga dan karyawan untuk memakai kompor listrik itu karena dinilai praktis dan penggunaan tidak jauh berbeda dengan kompor lain.

Sementara bahan baku dari kompor listrik induksi cukup mudah didapat dan warga cukup mencolokkan ke colokan listrik yang ada di rumah.

Kompor listrik tersebut juga ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan asap.

"Dinding dapur rumah tidak akan kotor akibat menggunakan kompor itu. Ketersediaan listrik selama 24 jam dan pemadaman akan terjadi apabila ada gangguan akibat bencana alam seperti, pohon tumbang, longsor dan lainnya," tegasnya.

Sementara itu, staf niaga PT PLN Unit Induk Wilayah Sumbar Hendri Dodi menambahkan kompor listrik induksi ini merupakan program dari PLN.

Untuk tahap awal diwajibkan kepada seluruh karyawan PLN menggunakan kompor tersebut.

"Saat ini sekitar 75 persen karyawan yang telah menggunakan kompor ini. Penggunaan kompor berawal dari kami dulu dan setelah itu baru masyarakat" katanya.

Ketua Persatuan Istri PLN Persero Rayan Lubukbasung Leli Ernawati menambahkan, pihaknya sangat mendukung penggunaan kompor listrik tersebut karena selama ini pihaknya kesulitan untuk mencari gas ke warung untuk memasak apabila gas sudah habis.

Selain itu membawa gas ukuran 12 kilogram juga cukup berat.

"Dengan adanya kompor ini, kami tidak butuh lagi mencari gas ke warung," katanya. (*)