Study Kooperatif Payakumbuh ke Batam bahas sektor ekonomi

id study kooperatif,batam,payakumbuh,sektor ekonomi

Study Kooperatif Payakumbuh ke Batam bahas sektor ekonomi

Wakil Wali Kota Batam Erwin Yunaz dan Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Jefriadi ((Antara Sumbar/Syafri Ario))

Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Payakumbuh membahas point penting di sektor ekonomi saat study kooperatif dengan Pemerintah Kota Batam selama tiga hari Rabu hingga Jumat.

"Investasi, pemanfaatan sumber daya daerah, market rendang, pariwisata dan industri," kata Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz di Payakumbuh, Sabtu.

Ia mengatakan Pemkot Payakumbuh mendapatkan ilmu yang berharga dalam study kooperatif dengan Pemkot Batam.

"Soal investasi di Batam tidak serta merta bisa diterapkan di Payakumbuh," ujarnya.

Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Jefriadi mengatakan Kota Batam telah mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang drastis akhir-akhir ini.

"Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan Batam menerima resiko ketika investor di sektor industri elektronik angkat kaki," kata Jefriadi.

Ia menjelaskan ketika investor pergi mereka tidak meninggalkan apapun kecuali kerusakan lingkungan.

"Karena Batam hanya mengandalkan itu dan bahan baku tidak diolah di Batam," jelasnya.

Batam hari ini, kata Jefriadi mulai bangkit melalui sektor pariwisata dengan tetap mempertahankan sektor industri skala besar.

"Jadi sekarang kita rebranding Batam, kita tidak lagi ketergantungan akan industri karena kita sudah mampu mengelola pariwisata yang berasal dari SDA Batam sendiri," ujarnya.

Bahkan sektor pariwisata saat ini menjadi penyumbang PAD terbesar Kota Batam dari pajak hotel dan restoran.

Ia pun menyarankan kepada Pemkot Payakumbuh untuk memperhatikan hal tersebut sebelum terlanjur.

"Kembangkanlah Payakumbuh sesuai dengan potensi daerah yang ada seperti melimpahnya bahan baku pertanian," kata pria yang juga berasal dari Luak Limopuluh tersebut.

Erwin Yunaz mengatakan Pemkot Payakumbuh sudah memulai hal itu dengan rebranding Kota Payakumbuh menjadi Kota Randang sebagai daerah memiliki bahan baku rendang terbaik.

"Kita akan melakukan ekspor rendang sebanyak 20 ton ke Arab Saudi sebelum Ramadhan ini," ujarnya.

Dalam pertemuan itu Payakumbuh dan Batam juga mencapai satu kesepakatan awal untuk pemasaran randang di Kota Batam.