Pusat perbelanjaan Padang Landmark senilai Rp290 miliar segera dibangun

id Padang landmark

Pusat perbelanjaan Padang Landmark senilai Rp290 miliar segera dibangun

Direktur Bowsprit Asset Management Prita Ilham Poempida (Antara Sumbar)

Padang, (ANTARA) - Pembangunan pusat perbelanjaan Padang Landmark yang berlokasi di Jalan Khatib Sulaiman Padang, Sumatera Barat dengan total investasi senilai Rp290 miliar yang sempat tertunda akan segera dimulai akhir 2019.

"Pada tahap awal kami akan membangun mall dulu terdiri dari pusat perbelanjaan dan makanan, pendanaan semua berasal dari Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT)," kata Direktur Bowsprit Asset Management Prita Ilham Poempida selaku manajer investasi di Padang, Kamis.

Ia menyampaikan proses pembangunan Padang Landmark sudah dimulai sejak 2013 dan memang sedikit mengalami hambatan teknis.

"Alhamdulillah untuk izin sudah beres semua dan memang masuknya ke Padang perlu penjajakan," kata dia.

Prita mengatakan kebanyakan investor yang ikut serta adalah individu dari kalangan atas karena secara aturan penyertaan modal untuk RDPT paling rendah Rp5 miliar.

Terkait dengan proses pembangunan yang terundur ia mengatakan tidak ada komplain dari investor karena sudah mulai dilakukan pembayaran kupon.

"Salah satu kebiasaan di grup Lippo ada tradisi tidak pernah telat satu hari pun telat membayar utang dan itu dijaga betul kepada investor," kata dia.

Ia berharap pembangunan Padang Landmark bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat setempat.

"Setidaknya ini bisa memacu pertumbuhan ekonomi, kami melihat Padang sudah mulai membuka diri untuk investor," kata dia.

Terkait dengan nama ia mengatakan akan meninjau ulang dan mencari yang lebih tepat sesuai dengan budaya lokal.

Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membenarkan mengenai kepastian dimulainya pembangunan proyek tersebut tahun ini.

“Informasi dari pihak pengembang, tahun ini jalan,” katanya.

Ia menyampaikan pemerintah daerah terbuka terhadap masuknya investasi dan berupaya memberikan jaminan kenyamanan pemilik modal dalam berinvestasi.

Irwan menyebutkan masih banyak potensi pembangunan sektor rill di Sumatera Barat bisa didanai investasi melalui RDPT.

"Selain pembangunan pusat perbelanjaan, bisa juga proyek rumah sakit, pembangunan jalan tol, perusahaan air minum dan sebagainya," ujarnya. (*)