Ini alasan mengapa pelajar Indonesia di China masuk Muri berkat kartu pos

id Kartu Pos

Ini alasan mengapa pelajar Indonesia di China masuk Muri berkat kartu pos

Murid SD asal Papua membaca kartu pos yang diterima pelajar dan WNI di China. (Antara Sumbar/PPIT)

Beijing, (ANTARA) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia atau MURI karena keberhasilannya mengirimkan lebih dari 2.000 lembar kartu pos kepada murid sekolah dasar di berbagai pelosok di Tanah Air.

"Kegiatan 'Postcard 1001 Senyum untuk IndonesiaKu' tidak hanya sukses mengirimkan kartu pos, melainkan juga meraih penghargaan dari MURI," kata Achmad Syafii dari Pusat Media dan Komunikasi PPIT kepada Antara di Beijing, Senin.

Sesuai dengan tajuk kegiatan, pihaknya menargetkan pengiriman 1.001 lembar kartu pos dari para pelajar dan WNI lainnya di China kepada murid SD di berbagai daerah di Indonesia.

Namun di luar dugaan, target tersebut terlampaui sehingga yang berhasil dikirimkan mencapai 2.018 lembar kartu pos.

Ribuan lembar kartu pos itu ditulis oleh pelajar dan WNI di Tiongkok untuk memotivasi murid-murid sekolah dasar di 23 unit sekolah yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.

"Prosesnya panjang. Setelah dikompilasi, kartu pos dikirim ke Indonesia atas bantuan para Pengajar Muda Indonesia," kata Syafii.

Sebanyak 19 tenaga Pengajar Muda Indonesia terlibat dalam pendistribusian kartu pos ke beberapa lokasi pedalaman, seperti Pegunungan Bintang Papua, Natuna, Bima, Jambi, Lombok, dan Sulawesi Selatan.

Murid-murid SD yang mendapatkan kartu pos tersebut, beberapa SD di antaranya menanggapinya positif dengan mengirimkan pesan balasan.

"Kartu posnya lucu-lucu dan teman-teman pasti suka," demikian balasan yang diterima dari Ojan, murid SD di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Ada juga yang mendokumentasikan murid-murid bergantian membaca kartu pos dari diaspora Indonesia di daratan Tiongkok itu.

MURI mengapresiasinya dengan memberikan penghargaan untuk kategori "Pengiriman Kartu Pos Terbanyak dari Alamat Luar Negeri ke Sekolah di Indonesia".

"Ini buah dari kerja keras para pengurus PPIT dari tingkat pusat hingga ranting," kata Ketua Umum PPIT Fadlan Muzakki. (*)