Wako Pariaman Minta ASN Belanja di Pasar Penampung

id Pasar

Wako Pariaman Minta ASN Belanja di Pasar Penampung

Sejumlah pengendara melintas di pasar penampungan Pariaman, Sumbar, Sabtu. (ANTARA SUMBAR / Aadiaat M. S) (-)

Pariaman (ANTARA) - Wali kota (Wako) Pariaman, Genius Umar meminta aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu untuk memprioritaskan belanja di pasar penampungan guna meningkatkan jual beli di pasar tersebut.

“Pedagang telah mulai berjualan di tempat yang baru yaitu pasar penampungan yang lokasinya belum banyak diketahui oleh warga. Inisiatif ASN bisa mempercepat sosialisasi," kata dia di Pariaman, Sabtu.

Menurutnya masih banyak warga yang belum mengetahui lokasi berdagang pedagang sehingga perlu ada upaya agar jual beli di pasar penampungan tersebut tetap berjalan dan pedagang di pasar tersebut tidak merugi.

Ia mengatakan upaya tersebut perlu dilakukan karena pasar merupakan sarana penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat serta sebagai tempat interaksi sosial dan budaya masyarakat di daerah itu.

Pihaknya menyebutkan ada sekitar 400 pedagang berjualan di pasar penampungan tersebut dan hal itu akan berlangsung hingga akhir tahun 2019 atau revitalisasi Pasar Pariaman yang menelan anggaran dari pemerintah pusat senilai Rp120 miliar selesai.

"Kami telah membangun kios untuk para pedagang di pasar penampungan itu. Semua pedagang yang berada di Pasar Pariaman mendapat tempat di pasar penampungan," katanya.

Ia berharap revitalisasi Pasar Pariaman dapat memudahkan akses transaksi jual beli sehingga dapat meningkatkan daya saing pasar rakyat di daerah itu serta meningkatkan kesejahteraan pedagang.

Sebelumnya Pemerintah Kota Pariaman mulai membongkar Pasar Pariaman guna dibangun kembali dengan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp120 miliar.

"Sebelum dibongkar seluruh pedagang telah pindah ke kios Pasar Penampungan," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Pariaman, Gusneyeti Zaunit di Pariaman, Rabu.

Ia menambahkan setelah Pasar Pariaman dibongkar maka sekitar April 2019 pasar tersebut dibangun kembali sehingga akhir tahun bangunan itu selesai.

Untuk mengakomodir pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Pariaman pihaknya membangun pasar penampungan yang terdiri dari 242 kios serta dapat menampung 200 pedagang kaki lima.*