Harga Jagung Petani Solok Selatan Turun Rp1.700 Perkilogram

id Jagung

Harga Jagung Petani Solok Selatan Turun Rp1.700 Perkilogram

Ilustrasi warga merontokkan biji jagung dari tongkolnya. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/pd.

Padang Aro (ANTARA) - Harga jagung kering petani di Kabupaten Solok Selatan turun Rp1.700 dari awalnya Rp5.200 menjadi Rp3.500 perkilogram karena masuknya jagung dari Provinsi Lampung.

Seorang pengepul di Solok Selatan Jupriadi, di Padang Aro, Sabtu, mengatakan, pada Januari 2019 harga jagung masih bertahan dikisaran Rp5.200 perkilogramnya tetapi memasuki minggu kedua Februari sudah mulai turun.

"Hingga saat ini harganya terus turun dan sekarang harga jagung kering hanya Rp3.500 perkilogramnya," ujarnya.

Dia mengatakan, jagung dari Solok Selatan sebagian besar di jual ke Payakumbuh dan Padang untuk bahan pakan ternak.

Pengepul lainnya Inas mengatakan, harga jagung Rp3.500 perkilogram sudah bertahan dua minggu ini yaitu sejak akhir Februari.

"Jagung Lampung banyak masuk dan membuat harga di pasaran tertekan," ujarnya.

Pengepul di Kabupaten Tanah Datar Feri mengatakan, harga jagung di daerahnya sempat mencapai Rp6 ribu perkilogramnya tetapi sekarang sudah dibawah Rp4 ribu.

"Sekarang kami hanya mampu membeli dibawah Rp4 ribu karena jagung luar daerah banyak masuk," ujarnya.

Dia menjelaskan, harga di Tanah Datar lebih mahal dibanding Solok Selatan dipengaruhi ongkos kirim oleh pengepul ke Payakumbuh.

"Kalau dari Tanah Datar dekat ke Payakumbuh sedang dari Solok Selatan cukup jauh sehingga mempengaruhi harga," ujarnya.

Petani jagung Nuraini berharap harga jagung tidak turun lagi karena bisa membuat petani merugi sebab biaya perawatan cukup mahal.

"Kami berhari harga yang ada saat ini tidak turun lagi sebab kalau sampai dibawah Rp3 ribu kami bisa rugi sebab biaya perawatan sejak ditanam hingga panen cukup besar," ujarnya.

Menurut dia, kalau harga jagung saat ini petani hanya mendapat sedikit untung tetapi bila merosot lagi hingga dibawah Rp3 ribu maka akan rugi.

Data dari Dinas Pertanian Solok Selatan produksi jagung di Kabupaten itu pada 2018 sebanyak 76.630 ton atau hanya 70,04 persen dari target yang mencapai 109.410.

Sedangkan luas panennya juga 70,04 persen dinama targetnya 21.882 hektare dan realisasinya 15.326 hektare.

Untuk luas tanam juga tidak sesuai harapan dimana targetnya 21.932 hektare tetapi realisasinya hanya 16.686 hektare atau 76,08 persen.*