Ledakan kompor gas hanguskan satu bangunan di Kompleks pertokoan Wirayuda Solok

id Kebakaran di Solok,Kebakaran Kompleks pertokoan Wirayuda

Ledakan kompor gas hanguskan satu bangunan di Kompleks pertokoan Wirayuda Solok

Warga mengabadikan kebakaran di Kompleks pertokoan Wirayuda, Solok, Kamis (7/3). (ANTARA SUMBAR/istimewa)

Solok (ANTARA) - Kompleks pertokoan Wirayuda di Jalan Adityawarman, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, terbakar, pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, api diduga berasal dari ledakan kompor gas.

Sebuah kebakaran hebat menghanguskan satu unit rumah di berada dalam pertokoan tersebut. Rumah sekaligus kedai P & D itu yang terbakar itu merupakan milik Aziz Chandra (50).

Menurut pemilik rumah, Azis Chandra, kebakaran ini bermula saat anaknya menggoreng kacang di dapur sekitar pukul 13.30 WIB, dan tiba- tiba terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari kompor gas.

"Seketika api dari kompor gas ini langsung membesar dan menjalar ke sekitar rumah, dan langsung menyambar sejumlah barang dagangan yang ada diwarung yang posisinya tersambung langsung dengan rumah," katanya.

Ia juga mengatakan, kuat dugaan api semakin membesar karena bangunan rumah nya terbuat dari kayu, dan barang dagangan yang dijual juga berupa minyak goreng, bensin dan bahan harian lain nya.

"Apalagi rumah milik saya ini juga terbuat dari kayu, jadi api cepat menjalar," katanya

Ia juga mengungkapkan, Kebakaran yang menghanguskan rumahnya, untungnya tidak korban jiwa atau korban luka- luka.

"Karena saat kejadian saya dan anak saya langsung menyelamatkan diri, dan meninggalkan rumah," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Solok, Ori Affilo yang turut turun ke lokasi bersama Wakil Wali Kota Solok, Reinier menyebutkan, kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

Ia menjelaskan api diduga kuat berasal dari kompor yang digunakan oleh kedua anak korban untuk memasak gorengan. Api seketika membesar dan merembet ke sejumlah sisi bangunan.

"Dari laporan yang kami terima, siang itu anak korban tengah memasak dan terjadi percikan api dan seketika langsung membesar dan membakar bangunan rumah," sebutnya

Warga bersama aparat TNI-Polri serta dibantu oleh Petugas Damkar Kota dan Kabupaten Solok baru bisa menjinakkan api sekitar satu jam kemudian. Setidaknya, tujuh unit mobil pemadam dikerahkan untuk menghindari kebakaran melebar kebangunan lain.

"Lima unit mobil damkar Kota Solok dan dua unit mobil damkar Kabupaten Solok dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan padat tersebut," ujarnya.

Beruntung api cepat dilokalisir oleh petugas dan tidak merembet ke bangunan lainnya, namun rumah korban sekaligus kedai semi permanen itu hangus menjadi puing akibat mengganasnya api.

Kedua anak korban bahkan sempat dievakuasi warga ke rumah dinas Wakil Wali Kota Solok, Reinier.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian materil diperkirakan mencapai Rp100 juta lebih. Hingga kini, petugas masih menyelidiki musibah kebakaran tersebut. (*)