Jakarta (ANTARA) - Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi membekali pelatihan kepada sekitar 300 anggota Laskar Anti Kecurangan dan Jaga TPS¿ yang digelar di Posko Seknas, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.
Ketua Seknas Prabowo-Sandi, Mohamad Taufik membuka pelatihan ini dan secara simbolis menyematkan kaos kepada tiga orang perwakilan anggota Laskar Anti Kecurangan dan¿ Jaga TPS.
Sebelumnya para anggota laskar diajak menyanyikan lagu Salam Dua Jari dan Indonesia Raya.
"Laskar ini dibentuk untuk mengantisipasi kecurangan Pemilu yang familiar belakangan ini. Salah satunya temuan adanya Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki KTP elektronik di daerah," kata Taufik.
Hal ini menjadi penting untuk terlaksananya Pemilu yang demokratis, jujur, adil tanpa kecurangan serta bagian dari antisipasi atas gejala-gejala yang familiar, katanya.
Taufik menyebutkan, berdasarkan informasi terakhir, saat ini baru sekitar 1.600 KTP-el yang diterbitkan bagi WNA. Dari jumlah itu, baru 106 KTP-el di antaranya yang dilaporkan.
"Saya khawatir. Karena dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 2017, orang memegang KTP itu boleh mencobolos di Pemilu tanpa ada keterangan lain," katanya.
Dia menyampaikan, temuan banyaknya WNA yang memiliki KTP-el ini baru ada pengaduan setelah Seknas Prabowo-Sandi menggugat. Pihaknya pun meminta agar KTP-el ditertibkan sesuai dengan nama dan alamat.
"Indikasi kecurangannya banyak. Karena itu kita membentuk Laskar Anti Kecurangan dan Jaga TPS ini," tegasnya.
Menurut Taufik, peluncuran Laskar Anti Kecurangan dan Jaga TPS ini dilakukan secara nasional.
Anggota laksar yan¿g dibekali pelatihan kali ini merupakan angkatan pertama dengan jumlah sekitar 300 orang.
"Ini angkatan pertama di Jakarta. Kita akan bentuk di seluruh Indonesia," ucapnya.
Taufik mengungkapkan, para anggota laskar ini akan bertugas mengawasi gerak-gerik dan gejala kecurangan dalam Pemilu.
Tugas yang diemban mereka dinilai mulia karena mengawal proses pelaksanaan Pemilu berjalan aman, tertib, lancar dan demokratis.
"Selesai pelatihan ini, saudara-saudara¿ langsung bergerak menyisir ke lingkungan masing-masing. Ketika ada temuan, laporkan ke kita," katanya.
Selanjutnya akan ditindak lanjuti melalui jalur hukum atau dilaporkan ke Bawaslu.
"Kita apresiasi keterlibatan saudara-saudara dalam laksar ini," kata Taufik.
Berita Terkait
PPP targetkan 11 juta suara pada Pemilu 2024
Sabtu, 9 September 2023 18:56 Wib
Pengamat: Sandiaga Uno akan dongkrak elektabilitas PPP
Kamis, 15 Juni 2023 16:19 Wib
Kiat aman dalam menjaga kata sandi untuk mencegah serangan siber
Senin, 2 Januari 2023 10:40 Wib
Solok Selatan gandeng BSSN tingkatkan sistem pemerintahan berbasis elektronik
Kamis, 27 Oktober 2022 17:59 Wib
Dukung pemulihan ekonomi, KODIM 0310/SSD salurkan bantuan Rp1,2 miliar ke pedagang
Rabu, 18 Mei 2022 13:48 Wib
Wujudkan kehidupan harmonis, Dandim 0310 resmikan Nagari Sungai Dareh jadi kampung pancasila
Selasa, 15 Maret 2022 12:59 Wib
Tips cegah kebocoran data
Kamis, 17 Juni 2021 9:51 Wib
Dukung rencana kudeta, DPD Partai Demokrat Sulteng tegaskan kader membelot dipecat
Kamis, 4 Februari 2021 6:19 Wib