Bawaslu Solok Selatan harapkan pengawasan partisipatif masyarakat meningkat

id M Ansyar

Bawaslu Solok Selatan harapkan pengawasan partisipatif masyarakat meningkat

Ketua Bawaslu Solok Selatan M Ansyar memberikan sosialisasi kepada peserta agar pengawasan partisipatif bisa meningkat di Kabupaten itu supaya Pemilu berjalan aman dan berkeadilan, Rabu (Antara Sumbar/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Ketua Bawaslu Solok Selatan, Sumatera Barat, M. Ansyar berharap sosialisasi pengawasan partisipatif dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaporkan pelanggaran pemilu.

"Supaya pemilu berjalan sesuai aturan dan berkeadilan, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk melaporkan tindakan pelanggaran oleh peserta pemilu untuk ditindaklanjuti," katanya saat sosialisasi pengawasan Pemilu 2019 di Padang Aro, Rabu.

Dia mengatakan, kelancaran pemilu merupakan tanggung jawab bersama sebab ini merupakan pesta rakyat.

Bila hanya mengandalkan Bawaslu untuk pengawasan katanya, tidak akan efektif karena keterbatasan sumber daya.

Karena keterbatasan personel dan daya dukung pengawasan pemilu katanya, maka partisipasi pengawasan dari masyarakat sangat diharapkan.

Dia menyebutkan saat ini muncul isu 'money politics' atau politik uang dan Bawaslu meyakini ini memang terjadi, tetapi untuk pembuktian sangatlah sulit karena tidak ada yang melapor.

"Agar pemilu berkualitas ada lima unsur dan salah satunya adalah partisipasi masyarakat," ujarnya.

Dia menambahkan pemilu bukan hanya saat pencoblosan tetapi ada 11 tahapan dan sekarang adalah tahap kampanye.

"Semua tahapan ada peluang pelanggaran sehingga butuh laporan dari masyarakat walaupun lewat telepon seluler," ujarnya.

Kordiv Hukum, Pencegahan dan Penindakan Bawaslu setempat, Suriyanti mengatakan setiap pelapor akan dilindungi dan identitasnya bisa disembunyikan.

"Kami akan melindungi pelapor dan kalau terancam bisa dimintakan ke kepolisian untuk perlindungan," ujarnya.

Seorang peserta sosialisasi Jasman mempertanyakan perlindungan untuk pelapor, sebab para caleg orang-orang yang memiliki uang dan memiliki kekuatan.

"Kalau kami melaporkan pelanggaran bagaimana perlindungan kami, sebab akan rawan kena teror dan sebagainya," ujarnya.

Sosialisasi pengawasan partisipatif diberikan kepada BKMT, pengurus masjid serta pelajar yang sudah menjadi pemilih pemula. (*)