Korban gempa Solok Selatan masih bertahan di tenda pengungsian

id gempa solok selatan

Korban gempa Solok Selatan masih bertahan di tenda pengungsian

Warga yang terdampak gempa bumi di Solok Selatan tidur di tenda pengungsian. (Dok. Humas Solok Selatan)

Padang Aro, (ANTARA) - Tujuh hari pascagempa bumi di Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, para korban masih memilih bertahan di tendan pengungsian karena masih takut pulang ke rumah masing-masing.

"Gempa kecil-kecil masih dirasakan oleh masyarakat sehingga mereka takut pulang ke rumah dan memilih bertahan di tenda pengungsian," kata Camat Sangir Balai Janggo, Muslim di Padang Aro, Rabu.

Dia mengatakan hingga saat ini gempa berskala kecil masih dirasakan tiga sampai empat kali dalam sehari, sehingga dikhawatirkan kerusakan rumah menjadi lebih parah dan menimpa warga.

Oleh sebab itu katanya, korban masih bertahan di tenda pengungsian dengan kondisi apa adanya.

Saat ini kata dia, yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi berupa tenda sebab yang ada belum cukup menampung masyarakat.

"Kami masih butuh ratusan tenda untuk warga mengungsi, sebab yang ada tidak cukup," ujarnya.

Selain itu kebutuhan logistik juga sangat diperlukan karena belum cukup untuk masyarakat yang menjadi korban.

"Stok di gudang memang masih ada tetapi belum cukup, kalau dibagikan dan tidak merata bisa heboh," ujarnya.

Berdasarkan data BMKG katanya, pusat gempa berada empat kilometer dari Koto Sungai Kunyit atau dekat Bukit Ganeh.

Info dari masyarakat katanya, sebelum gempa melanda daerah itu pada Kamis (28/2) warga mendengar suara ledakan di sekitar bukit Ganeh.

Kalaksa BPBD Solok Selatan, Johny Hasan Basri mengatakan saat ini pengungsi memang membutuhkan tambahan tenda untuk korban.

"Gempa masih terjadi dan sekarang korban membutuhkan tambahan tenda," ujarnya.

Untuk logistik katanya, yang masih tersedia di gudang hari ini akan diberikan ke korban gempa.

"Kami masih membutuhkan dan menghimpun bantuan dari donatur," katanya.

Sebelumnya Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria mengatakan, sebanyak 1.389 KK terdampak gempa bumi di kabupaten itu.

Dia mengatakan bantuan itu tidak hanya dalam bentuk uang atau barang saja, tetapi juga dukungan moral khususnya di tiga kecamatan yang terdampak dan yang terkena bencana.

"Masyarakat membutuhkan motivasi dan dorongan moril untuk mengurangi trauma pascagempa," ujarnya. (*)