Korban gempa Solok Selatan yang sakit terus bertambah

id gempa solok selatan,korban gempa

Korban gempa Solok Selatan yang sakit terus bertambah

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mendirikan tenda pengungsian bagi warga yang terdampak gempa bumi, Kamis (28/2) (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro (ANTARA) - Korban gempa bumi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat yang menderita sakit terus bertambah karena mereka masih bertahan di tenda pengungsian.

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman, di Padang Aro, Selasa, mengatakan, hingga Senin (4/3) sudah 280 korban gempa yang menderita sakit dilayani oleh petugas di posko kesehatan.

"Kondisi korban yang masih bertahan ditenda pengungsian mempengaruhi kondisi kesehatan mereka ditambah lagi dengan cuaca saat ini yang sedang musim hujan. Namun sudah kami tangani secara maksimal," ujarnya.

Dia mengatakan, kunjungan korban gempa ke posko kesehatan pada Senin (4/3) sebanyak 33 orang dan paling banyak wilayah Puskesmas Mercu.

Dari 33 orang yang datang ke posko kesehatan pada Senin enam orang mengalami trauma psikis dan juga penyakit lainnya seperti ispa, hipertensi, mialgia, cepalgia, diare, febris hingga anemia.

Dia mengatakan, untuk stok obat sampai sekarang masih mencukupi karena juga ada bantuan dari Dinas kesehatan Provinsi dan pihak lain seperti dari Stikes Amanah, TNI dan Polri.

"Kalau kurang nanti dimintakan lagi tambahannya ke Provinsi," ujarnya.

Korban masih bertahan di tenda pengungsian karena gempa masih dirasakan oleh warga.

Dari 280 warga yang terserang sakit itu 26 orang Balita, 29 anak-anak, 34 remaja, 116 dewasa dan 69 lansia.

Rata-rata, penyakit yang diderita para pengungsi masih relatif penyakit ringan yang penanganannya bisa dilakukan di lokasi.

Korban yang menderita sakit tiga orang diantaranya di rujuk ke rumah sakit karena menderita sakit jantung dan luka-luka.

Tim kesehatan masih terus bersiaga mengantisipasi warga yang sakit dan memberika pelayanan maksimal secara gratis.

"Tim kesehatan juga memantau kondisi lingkungan yang dihuni pengungsi terutama di Jorong Koto Sungai Kunyit seperti kondisi air, sanitasi, makanan, semua harus dipastikan baik sehingga tidak menimbulkan penyakit baru," ujarnya.(*)