Psikolog berikan terapi healing kepada korban gempa Solok Selatan

id Gempa Solok selatan

Psikolog berikan terapi healing kepada korban gempa Solok Selatan

Warga yang terdampak gempa bumi di Solok Selatan tidur di tenda pengungsian, Kamis (28/2). (Dok. Humas Solok Selatan)

Padang Aro (ANTARA) - Psikolog dari Rumah Sakit Jiwa HB Saanin memberikan terapi healing kepada korban gempa di Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin.

"Hari ini ada dua psikolog yang memberikan terapi secara berkeliling ke tenda pengungsian korban gempa dan kalau besok masih dibutuhkan akan dilakukan lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman, di Padang Aro.

Tujuan trauma healing, katanya memberikan percaya diri kepada masyarakat yang terdampak bencana, karena kejadian tersebut merupakan kuasa tuhan dan manusia meyakini bahwa hidup dan kehidupan sudah diatur oleh Allah.

Trauma yang dialami para korban ini, jelasnya bisa hilang trauma tergantung mekanisme pertahanan diri kita atau mekanisme koping masing-masing dan setiap orang berbeda cepat dan lambatnya hilang trauma tersebut.

Dia mengatakan, terapi diberikan untuk seluruh masyarakat baik anak-anak maupun dewasa supaya rasa ketakutan mereka bisa berkurang atau hilang.

Untuk memberikan terapi pihaknya membagi tiga kelompok yaitu di lokasi plasma atas KSI, plasma tambak petir dan lasma satu jujuan.

Pada Jumat (1/2), pemerintah setempat menugaskan spesialis anak dan bedah untuk memberikan terapi healing kepada warga yang terdampak langsung gempa untuk menghilangkan trauma serta mengembalikan kepercayaan diri mereka.

Pada Rabu (6/3) dokter spesialis ini kembali diturunkan kelapanga untuk memberikan pelayanan terhadap korban gempa.

Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan Jhonny Hasan Basri mengatakan sampai saat ini masyarakat korban gempa masih bertahan di tenda pengungsian.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, saat ini yang ada adalah korban trauma psikologis sebab korban gempa sampai saat ini belum berani pulang kerumah masing-masing pasca gempa.

"Dalam waktu dekat kalau gempa sudah tidak terdeteksi lagi masyarakat yang rumahnya rusak ringan hingga sedang bisa kembali kerumah," ujarnya. (*)