Harga minyak naik di perdagangan Asia karena pasokan makin mengetat

id Harga minyak

Harga minyak naik di perdagangan Asia karena pasokan makin mengetat

Ilustrasi - Harga minyak mentah naik. (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)

Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Senin pagi, karena pasokan mengetat di tengah penurunan produksi oleh produsen OPEC dan ketika Amerika Serikat dan China dilaporkan hampir menandatangani perjanjian perdagangan yang akan mengakhiri pertikaian tarif, yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Minyak mentah berjangka international Brent berada di 65,46 dolar AS per barel pada pukul 01.35 GMT (08.35 WIB), naik 39 sen AS atau 0,6 persen, dari penutupan terakhir mereka. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan di 56,16 dolar AS per barel, naik 36 sen AS atau 0,6 persen.

Reli itu terjadi karena laporan bahwa Amerika Serikat dan China hampir mengakhiri sengketa perdagangan mereka, yang telah membebani pertumbuhan ekonomi global.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat mencapai kesepakatan perdagangan formal pada pertemuan puncak sekitar 27 Maret yang memberikan kemajuan dalam pembicaraan antara kedua

negara, Wall Street Journal melaporkan pada Minggu (3/3).

Berita itu menambahkan dukungan ke pasar yang telah reli selama dua bulan terakhir, karena pengurangan produksi.

Pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) turun ke level terendah empat tahun pada Februari, sebuah survei Reuters menemukan, karena eksportir utama Arab Saudi dan sekutu Teluk-nya memberikan (pemotongan) lebih banyak pada pakta pasokan grup, sementara produksi Venezuela mencatat penurunan lebih lanjut tak disengaja.

"Ekspor OPEC turun lebih dari 1,5 juta barel per hari (bph) sejak November," kata bank Barclays dalam sebuah catatan yang dirilis pada Minggu (3/3).

Harga minyak semakin terdorong oleh sanksi-sanksi AS terhadap anggota OPEC, Iran dan Venezuela, yang menurut perkiraan bank Barclays menghasilkan pengurangan sekitar 2,0 juta barel per hari dalam pasokan minyak mentah global.

Di Amerika Serikat, ada tanda-tanda bahwa lonjakan produksi minyak pada tahun-tahun terakhir, yang telah menyebabkan peningkatan produksi minyak mentah lebih dari 2,0 juta barel per hari sejak awal 2018 menjadi lebih dari 12 juta barel per hari, dapat melambat.

Perusahaan-perusahaan energi AS minggu lalu memangkas jumlah rig minyak mencari cadangan baru ke level terendah dalam hampir sembilan bulan, karena beberapa produsen menindaklanjuti rencana untuk memangkas pengeluaran meskipun terjadi kenaikan lebih dari 20 persen dalam minyak mentah berjangka sejauh tahun ini.

Meskipun demikian, Barclays mengatakan "kami percaya bahwa akan ada kinerja yang berulang pada paruh kedua tahun ini" untuk produksi minyak AS. (*)