Solok Selatan tetapkan masa tanggap darurat gempa 14 hari

id Gempa Solok Selatan,Dampak Gempa Solok Selatan,Wabup Solok Selatan,Abdul Rahman

Solok Selatan tetapkan masa tanggap darurat gempa 14 hari

Terlihat rumah warga yang hancur saat Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman bersama rombongan meninjau korban gempa darat di Nagari Sungai Kunyit, Kab.Solok Selatan, Sumbar, Kamis (28/2/2019). Gempa berkekuatan 4,8 SR yang terjadi Kamis dini hari hingga saat ini mengakibatkan ratusan rumah rusak. ANTARA SUMBAR/Humas Solsel/Maril/19

Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menetapkan masa tanggap darurat gempa bumi selama 14 hari karena butuh waktu lama untuk pemulihan pascabencana.

"Bencana gempa mengakibatkan kerugian materil yang cukup besar karena banyak rumah warga rusak sehingga pemerintah harus bisa menjamin penampungan yang layak serta tersedianya logistik bagi korban sehingga ditetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari," kata Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman, di Padang Aro, Kamis.

Menurut dia, bencana gempa menjadi penyumbang kerugian paling besar di Solok Selatan sebab banyak rumah masyarakat yang rusak.

"Solok Selatan sering terjadi bencana banjir dan longsor tetapi gempa hari ini menyumbang kerugian materil paling besar walaupun tidak ada korban jiwa," katanya.

Dia menyebutkan, setelah meninjau ke lokasi sebagain besar konstruksi rumah masyarakat di Kecamatan Sangir Balai Janggo di bawah standar.

Karena di daerah itu belum pernah terjadi bencana gempa sehingga masyarakat dalam membangun rumah tidak memperkirakan dampak gempa.

Ia menginstruksikan organisasi perangkat daerah untuk membantu korban bencana walaupun tidak memberikan bantuan.

"Pejabat yang berkunjung harus bisa memotivasi masyarakat yang sudah kehilangan tempat tinggal dan jangan hanya pergi selfie ke lokasi bencana," ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah harus menjamin penampungan yang layak bagi korban gempa jangan sampai mereka tidur ditempat yang tidak layak.

"Semua tenda yang ada baik milik BPBD, Dinas Sosial maupun PMI dan Pramuka harus dibawa ke lokasi bencana untuk menampung sementara para korban," ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan Johny Hasan Basri mengatakan data terakhir akibat gempa 398 rumah warga rusak yang terdiri dari rusak ringan 182 unit, rusak sedang 121 unit serta 95 rusak berat yang tersebar di tiga Kecamatan.

Untuk fasilitas umum yang rusak sebanyak 14 unit yang terdiri dari tiga fasilitas kesehatan, enam sekolah dan empat tempat ibadah.

Sedangkan warga yang mengungsi tercatat sebanyak 192 jiwa dari 42 Kepala Keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan Novirman menyebutkan, korban luka sebanyak 55 orang yang dengan rincian wilayah Puskesmas Mercu 37 orang, Puskesmas Abai 11 orang,

Puskesmas Talunan lima orang, Puskesmas Bidar Alam 2 orang dimana satu orang rujuk ke RSUD.

"Semua pasien yang berobat ke sarana kesehatan di Puskesmas dan RSUD yang terdampak bencana gempa digratiskan tanpa kerkecuali," katanya. (*)

Baca juga: Solok Selatan dirikan tenda tampung korban gempa

Baca juga: Gempa Solok Selatan: 347 bangunan rusak akibat gempa

Baca juga: Korban luka-luka gempa bumi Solok Selatan jadi 42 orang

Baca juga: Posko Kesehatan Sungai Kunyit rawat 22 korban luka ringan akibat gempa