London, (Antaranews Sumbar) - KBRI Pretoria, Afrika Selatan, berbagi pengalaman terkait pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada seminar ekonomi "Lessons from Indonesia Experience" di Perpustakaan Bodibeng, Township Soshanguve, Propinsi Gauteng, Afrika Selatan, Kamis.
Duta Besar Indonesia di Pretoria, Salman Al Farisi kepada Antara London, Jumat, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan guna memperingati 25 tahun kerja sama bilateral RI-Afrika Selatan, sekaligus perayaan 20 tahun berdirinya Perpustakaan Bodibeng.
Seminar menghadirkan narasumber dari KBRI Pretoria dan pelaku usaha UMKM Afsel yang pernah mendapatkan pelatihan "capacity building" di Indonesia.
Para peserta menyambut positif kegiatan yang telah menambah wawasan dan memberikan kesempatan untuk membangun jejaring usaha. Seminar dihadir pelaku usaha UMKM lokal yang bergerak di bidang garmen, kebutuhan rumah tangga, dan penyelenggara kegiatan (EO).
Fungsi Ekonomi KBRI Pretoria Abdul Gafur menyampaikan paparan mengenai "good practices" Pemerintah Indonesia dalam menciptakan iklim usaha yang mendukung pengembangan UMKM dalam negeri. Pemerintah menjadi fasilitator dalam pengembangan industri kecil dan menengah, di antara kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, adalah penyederhanaan ijin usaha, penurunan suku bunga pinjaman, relaksasi pajak, pemberian akses pasar, dan standarisasi produk.
Sementara itu Mr Sello Motsei, menceritakan pengalamannya secara langsung melihat pengembangan usaha UMKM di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pada tahun 2014 lalu, Pemerintah Kota Tasikmalaya dan KADIN mengundang Mr Motsei sebagai wakil pengusaha Afsel untuk membuat film dokumenter mengenai peran UMKM di Indonesia.
Kunci sukses UMKM bertahan di Indonesia bukan saja kemandirian para pengusaha kecilnya, tapi juga budaya saling tolong-menolong di masyarakat. Mr Motsei yang meyakini nilai-nilai tersebut berperan besar dalam pengembangan UMKM di Indonesia.
Dalam sesi tanya jawab berlangsung secara interaktif, beberapa pengusaha lokal yang hadir bertanya lebih lanjut terkait kerja sama demi pengembangan usaha mereka.
Pengusaha garmen di Soshanguve, bertanya mengenai pengadaan kain batik yang berkualitas bagus dengan harga bersaing dari Indonesia.
Seminar merupakan dukungan Indonesia dalam pengembangan UMKM Afrika Selatan, sekaligus promosi Indonesia dengan sasaran pengusaha lokal dan masyarakat umum.
Melalui kegiatan itu, para peserta mendapatkan informasi mengenai kebijakan dan insentif Pemerintah Indonesia bagi dunia UMKM. Dengan semangat kerja sama selatan-selatan, acara ini juga salah satu usaha KBRI Pretoria untuk memperkenalkan Indonesia kepada semua lapisan masyarakat Afrika Selatan.
Indonesian Trade and Promotion Centre (ITPC) Johannesburg memanfaatkan kesempatan ini untuk memamerkan produk dalam negeri yang sesuai dengan selera pasar setempat. Produk seperti mie instan, kopi instan, dan minuman energi dapat dinikmati pengunjung.
ITPC Johannesburg juga mendapatkan kesempatan membangun jejaring dengan para penjual potensial produk-produk Indonesia. Diharapkan setelah ini terdapat tindak lanjut kerja sama melalui pelaku usaha UMKM Afsel. (*)
Berita Terkait
Kemenag Agam ajak pelaku UKM urus sertifikat halal
Rabu, 3 April 2024 15:26 Wib
Ribuan produk UMK binaan PLN terjual, catatkan kenaikan 10 persen lebih selama INACRAFT 2024
Rabu, 6 Maret 2024 15:28 Wib
Dibuka Ketua PIKK PLN, booth UMKbinaan PLN tawarkan berbagai produk khas daerah di INACRAFT 2024
Jumat, 1 Maret 2024 10:51 Wib
Kadis Koperasi UKM dan Tenaga Kerja membuka pelatihan Mobile Training Unit Fillet Welder SMAF 2 F/PB
Rabu, 7 Februari 2024 5:01 Wib
Diskop UKM: Koperasi di Sumbar bertambah 203 unit pada 2023
Senin, 5 Februari 2024 17:53 Wib
Pemkab Agam keluarkan surat rekomendasi bagi UKM beli BBM subsidi
Senin, 29 Januari 2024 17:59 Wib
Dekranasda Padang Dorong IKM Tingkatkan Daya Saing Produk
Sabtu, 27 Januari 2024 19:03 Wib
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Pessisir Selatan gelar rapat perdana
Kamis, 18 Januari 2024 5:16 Wib