Hadapi persaingan tak cukup IPK tinggi, Ridwan Kamil: mahasiswa harus kuasai keterampilan tambahan (Video)

id ridwan kamil, generasi milenial

Hadapi persaingan tak cukup IPK tinggi, Ridwan Kamil: mahasiswa harus kuasai keterampilan tambahan (Video)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas pada Kamis (21/2) (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong mahasiswa dan generasi muda menguasai keterampilan tambahan karena untuk menghadapi persaingan setelah tamat tidak cukup dengan angka indeks prestasi yang tinggi semata.

"Dunia ini makin kompetitif ada banyak orang dengan IPK 4 maka mahasiswa harus punya keterampilan tambahan mulai dari kepemimpinan, bahasa hingga digital," kata dia di Padang, Kamis pada kuliah umum di Universitas Andalas (Unand).

Menurut sosok yang akrab disapa Kang Emil tersebut saat ini saja kendati ia sudah menjadi gubenur masih mendalami kemampuan untuk belajar bahasa Arab.

"Ini saya lakukan karena mau menarik investor banyak dari Arab dan ingin pidato di Palestina dengan bahasa Arab," katanya.

Ia menyampaikan ketika seseorang memiliki keterampilan tambahan akan lebih mudah untuk bersaing setelah lulus.

Kepada mahasiswa Ridwan juga menyampaikan teknologi digital memiliki dua sisi yaitu positif dan negatif.

"Maka dalam pemanfataannya pakai prinsip bicara yang baik atau diam, posting yang positif atau tahan," katanya.

Ridwan menilai salah satu sumber perpecahan saat ini adalah sumber informasi yang tidak disaring.

Ia menceritakan pernah ada hoaks tentang longsor di jalan di Jawa Barat dan ada fotonya, namun setelah dicek oleh tim ternyata kejadian di Tiongkok.

Tapi karena orang percaya yang terjadi hotel dan restoran di selatan Jawa Barat dibatalkan pesanan sehingga hilanglah potensi ekonomi Rp12 miliar, katanya.

Kemudian ia juga mengingatkan mahasiswa untuk menjadi generasi yang gemar melakukan tabayun atau konfirmasi terhadap informasi yang diterima dalam rangka menjaga kesatuan bangsa dan mencegah perpecahan. (*)