Tanah Datar targetkan produksi 332.638 ton padi pada 2019

id Tanam padi

Tanah Datar targetkan produksi 332.638 ton padi pada 2019

Sejumlah petani menanam padi di persawahan Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar. (Antara Sumbar/Etri Saputra)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menargetkan produksi padi sebanyak 332.638 ton pada 2019, naik 15.000 ton dari 2018 yang hanya 317.638 ton.

"Untuk mencapai target produksi itu kami menerapkan teknologi pertanian, memberikan penyuluhan, bantuan benih padi dan alat-alat mesin pertanian melalui kelompok tani," kata Kasi Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar, Yendri Agusta di Batusangkar, Rabu.

Ia mengatakan pihaknya juga mengembangkan penanaman padi salibu, bantun bibit padi unggul, perbaikan irigasi agar sistem pengairan sawah maksimal.

Penanaman padi salibu dianggap dapat mempermudah kerja petani sekaligus mempercepat masa panen.

Umur padi salibu yang lebih singkat dari padi biasa bisa menghasilkan panen hingga tiga kali dalam satu tahun.

Selain itu proses pengerjaan padi salibu lebih hemat biaya dibanding pengerjaan padi biasa, karena petani tidak perlu lagi membajak sawah setelah panen.

Sistem ini petani cukup memotong tunggul padi, maka padi salibu akan tumbuh sama seperti padi biasanya.

"Namun karena kebiasaan yang sulit diubah petani kita belum terbiasa dengan hal seperti itu, masih banyak juga petani kita yang belum mau menerima teknologi tersebut," katanya.

Pada daerah yang sulit air, pihaknya juga melakukan pompanisasi, termasuk sawah yang memiliki irigasi yang bermasalah.

Seperti di daerah Taluak Lintau sudah memberikan tiga unit pompa air untuk mempermudah petani dalam poses pengolahan sawahnya.

Sementara Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanah Datar Nelita Yelda mengatakan salah satu program unggulan untuk meningkatkan produksi padi di daerah itu dengan melakukan teknologi penanaman padi salibu.

Karena menurutnya cetak sawah baru di Tanah Datar tidak memungkinkan dilakukan karena letak geografis daerah itu sendiri yang banyak bebatuan, sehingga diperlukan penerapan teknologi dan perubahan perilaku petani dalam berusaha tani.

"Maka dengan mengandalkan teknologi padi salibu produksi padi di Tanah Datar bisa meningkat," katanya.

Ia mengatakan, dibanding dengan padi biasa jarak pindah tanam padi ada sekitar satu bulan, maka panen hanya bisa dilakukan dua kali dalam setahun.

"Tapi dengan padi salibu jarak satu bulan itu bisa kita potong menjadi tanaman, maka kita bisa panen hingga tiga kali dalam satu tahun dan produksi padi bisa meningkat," ujarnya. (*)