Jakarta (Antaranews Sumbar) - Nilai tukar rupiah pada Selasa ini diprediksi akan menguat dipicu keyakinan tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Ekonom dari Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa, mengatakan dolar melemah terhadap hampir semua mata uang kuat utama dunia terutama euro dan dolar Australia.
Hal tersebut didorong oleh pernyataan keyakinan investor bahwa perjanjian perdagangan akan tercapai antara AS dan China.
"Rupiah kemungkinan terkena imbas positif dari kenaikan dolar Australia dan yen terhada dolar AS tersebut," ujar Ahmad.
Perbincangan kesepakatan dagang antara AS dan China memang masih akan berlanjut dengan pertemuan di Washington pada pekan ini.
Optimisme kembali bangkit dengan pernyataan kedua belah pihak yang mengutarakan hal serupa mengenai konsensus dan produktifitas.
Ahmad memperkirakan pada hari ini rupiah kemungkinan menguat ke angka Rp14.080 hingga Rp14.115 per dolar AS.
Hingga pukul 10.13 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak melemah 13 poin menjadi Rp14.120 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.107 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.119 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.106 per dolar AS. (*)
Berita Terkait
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib
Harga emas menguat karena investor cerna keputusan suku bunga The Fed
Jumat, 22 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas menguat jelang keputusan kebijakan moneter The Fed
Kamis, 21 Maret 2024 9:00 Wib
Harga emas menguat seiring pelemahan dolar AS
Kamis, 14 Maret 2024 4:36 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat menjadi Rp15.665 per dolar AS
Kamis, 7 Maret 2024 10:14 Wib
Rupiah menguat setelah rilis data inflasi RI
Jumat, 1 Maret 2024 10:02 Wib
Harga emas menguat seiring pelemahan dolar AS
Rabu, 28 Februari 2024 9:18 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat menjadi Rp15.582 per dolar AS
Kamis, 15 Februari 2024 9:14 Wib