Rakernas APPSI di Sumbar tepis hoaks Megatrust

id Irwan prayitno,Rakernas APPSI,Megatrust

Rakernas APPSI di Sumbar tepis hoaks Megatrust

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (ANTARA SUMBAR/ Miko Elfisha) (ANTARA SUMBAR/ Miko Elfisha/)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Sumatera Barat 20-22 Februari 2019 sekalian menjadi upaya untuk menepis hoaks gempa megatrust yang disebut akan terjadi pada tanggal yang sama, sehingga memancing kekhawatiran.

"Hoaks itu membuat resah masyarakat. Orang yang datang juga bisa jadi cemas. Karena itu, Rakernas ini sekaligus upaya kita menepis kabar tidak benar itu," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Selasa.

Pertemuan tahunan itu dijadwalkan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo dan 34 gubernur atau yang mewakili.

"Kita sebagai penyelenggara telah mempersiapkan maksimal semua. Mudah-mudahan tiga hari itu berjalan sukses," katanya.

Ia menyebut tema yang diangkat saat ini adalah produk unggulan daerah dan kemungkinan-kemungkinan kerjasama antar daerah.

Soal produk Sumbar punya berlimpah mulai dari kuliner yang lezat dan menggugah selera hingga kerajinan yang memukau. Produsen sebagian dibawa untuk pameran di lokasi acara agar hasil produknya langsung bisa dilihat.

Selain sejumlah MoU yang "diburu" dalam rakernas itu, Sumbar juga mengincar promosi pariwisata serta memperbaiki citra keamanan dan kenyamanan wisatawan selama berkunjung ke Sumbar agar tidak perlu cemas dengan hoaks gempa megatrust.

Asisten I Bidang Penerintahan Sekdaprov Sumbar Devi Kurnia menyebut dalam kunjungan itu panitia menyiapkan kamar menginap untuk gubernur dan dua pendamping. Namun ada beberapa yang mengkonfirmasi membawa pendamping lebih banyak.

"Hal itu tentu akan lebih baik untuk pariwisata daerah," katanya.

Masyarakat Sumbar sempat dikejutkan informasi akan terjadinya gempa megatrust pada 20 Februari 2019. Kabar itu segera dibantah BMKG yang menyebut hingga saat ini tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa.

Meski demikian kabar itu sudah sangat meresahkan masyarakat.(*)