Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Nilai tukar rupiah pada awal pekan ini diprediksi menguat memanfaatkan pelemahan dolar AS terhadap hampir semua mata uang kuat dunia terutama euro.
Rupiah pada Senin pagi bergerak menguat 49 poin menjadi Rp14.105 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.154 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Senin, mengatakan, pelemahan dolar didorong oleh pernyataan Presiden The Fed wilayah San Fransisco Mary Daly yang mengatakan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan tingkat suku bunga tahun ini.
Daly menilai, Fed Fund Rate tidak akan naik karena inflasi yang hanya 1,9 persen serta pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan hanya dua persen tahun ini.
"Rupiah kemungkinan menguat seiring pelemahan dolar tersebut," ujar Ahmad.
Ia memperkirakan, pada hari ini rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.000 per dolar AS hingga Rp.14.090 per dolar AS.
Hingga pukul 9.35 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak menguat 50 poin menjadi Rp14.104 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.154 per dolar AS. (*)
Berita Terkait
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Bank Indonesia tegaskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk jaga NKRI
Jumat, 19 April 2024 14:07 Wib
BI Sumbar mulai Eskpedisi Rupiah Berdaulat ke daerah terluar Indonesia
Jumat, 19 April 2024 14:06 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS
Kamis, 18 April 2024 9:15 Wib
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Bank Nagari gelar Serambi 1445 layani penukaran rupiah
Rabu, 27 Maret 2024 10:33 Wib