Kemendes PDTT inisiasi 100 BUMDes Bersama

id Kemendes PDTT,BUMDes Bersama

Kemendes PDTT inisiasi 100 BUMDes Bersama

Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini (dua kanan) memerima SK dari Walikota Pariaman Genius Umar pada rapat koordinasi dengan BUMDes se-Kota Pariaman, di Pariaman, Rabu (13/2). (ANTARA SUMBAR / Aadiaat M.S)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Harlina Sulistyorini mengatakan pihaknya telah menginisiasi hampir 100 badan usaha milik desa (BUMDes) bersama di Indonesia.

"BUMDes ini yang kami harapkan menjadi percontohan untuk desa lainnya," kata dia saat rapat koordinasi dengan BUMDes se-Kota Pariaman di Pariaman, Rabu.

Ia menjelaskan BUMDes bersama tersebut yaitu badan usaha yang dijalankan oleh sejumlah desa dengan memanfaatkam potensi daerah dari sejumlah desa itu.

Dibentuknya BUMDes bersama tersebut karena dinilai lebih ekonomis dan mudah berkembang dari pada BUMDes biasa.

Hal tersebut karena BUMDes biasa pada umumnya dinilai berpotensi perang usaha antara satu desa dengan desa lainnya sehingga menghambat perkembangan badan usaha desa.

"Jadi kita bisa menekan terjadinya kanibalisme usaha antar-desa," katanya.

Ia menyebutkan hampir 100 BUMDes bersama yang memiliki berbagai usaha mulai dari pariwisata dan pertanian yang telah memperoleh pendapatan hingga Rp100 juta per bulan.

Ia menyampaikan di Sumbar sudah mulai membuat BUMDes bersama tersebut yaitu di Kabupaten Pesisir Selatan yang mana desa sama-sama mengelola Kawasan Wisata Mandeh.

"Pesisir Selatan ini masih cikal bakal karena baru terbentuk tahun kemarin," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan pihaknya telah menetapkan beberapa kawasan untuk dikembangkan sesuai dengan potensinya di antaranya pariwisata, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan pertanian.

"Jadi satu kawasan tersebut terbentuk dari beberapa desa," katanya.

Beberapa desa di setiap kawasan tersebut dapat membuat BUMDes bersama sehingga dapat meningkatkan pendapatan desa.

Ia menyampaikan salah satu kawasan yang potensial membuat BUMDes bersama tersebut yaitu di Pariaman Selatan yang mana delapan desa dilalui oleh Sungai Batang Mangur untuk dikelola menjadi objek wisata arung jeram.

Pemerintah Kota Pariaman pun juga sedang memanfaatkan Sungai Batang Mangor menjadi objek wisata sehingga diharapkan desa juga mendukung hal tersebut.

"Dengan berkembangnya objek wisata di sana maka akan muncul UMKM di sekitaran lokasi wisata," tambahnya.(*)