Pohon durian di Sungayang Tanah Datar diserang penyakit aneh, buah bergantungan daun habis tak bersisa

id hama serang pohon durian

Pohon durian di Sungayang Tanah Datar diserang penyakit aneh, buah bergantungan daun habis tak bersisa

Pohon durian yang habis daunnya dimakan ulat tanduk di Nagari Sungayang, Tanah Datar. (Antara Sumbar/Etri Saputra)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Pohon durian di Nagari Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, diserang penyakit aneh yang membuat semua daunnya gugur habis tak bersisa.

"Akibat penyakit yang belum diketahui ini yang tinggal hanya ranting dan buahnya saja, sedangkan daunnya habis," kata Kepala Jorong Limo Sianau Indah, Nagari Sungayang, Zulekman (55) di Batusangkar, Rabu.

Ia mengatakan hama yang menyerang tanaman durian warga di kampung itu sudah berselang enam bulan dan kejadian ini baru kali pertama terjadi.

Akibatnya lebih dari 50 persen pohon durian yang mencapai ribuan batang gagal panen, padahal ini menjadi salah satu andalan untuk pendapatan warga untuk menopang penghidupan.

Pada musim durian warga Sungayang rata-rata mendapatkan penghasilan Rp200 ribu per hari dari buah yang jatuh. Namun sekarang ini harapan warga pupus karena pohon durian terkena penyakit aneh itu.

Durian asal Sungayang cukup terkenal karena rasanya yang gurih beda dengan rasa durian di daerah lain. Jika lagi bagus dalam satu hari ada sekitar

tiga hingga empat mobil truk datang meanjemput durian ke daerah itu.

Ia menyebutkan selain di Nagari Sungayang, nagari lain seperti Jorong Balai Diateh dan Jorong Suanau Indah kondisinya lebih parah lagi yang sudah terserang mencapai 80 persen.

Ada serangan hama seperti ulat bertanduk yang memakan daun pohon durian, namun yang dimakan hanya daunnya saja. Padahal di sekeliling pohon durian banyak pohon lain yang subur daunnya tapi tidak dimakan.

Meski tetap ada buahnya di batang namun diragukan isi durian itu masih baik untuk dimakan.

Ia mengatakan pihak dari Dinas Pertanian Tanah Datar sudah pernah datang untuk melihat kondisi ini, dan sudah ada upaya pengobatan, namun belum berhasil.

"Hingga saat ini belum ditemukan obatnya, jadi kami hanya bisa menunggu langkah apa yang harus dilakukan dari pihak pemerintah," katanya.

Sementara tokoh masyarakat Nagari Sungayang, Safri (68) mengatakan hama yang menyerang pohon durian dan menggugurkan daunnya itu baru kali ini terjadi.

"Saya baru kali ini melihat ada pohon durian daunnya habis, tapi buahnya masih tergantung," katanya.

Warga juga tidak mengetahui ulat itu datangnya dari mana, namun sangat cepat menyebar dari pohon ke pohon durian lainnya.

Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar, Desriwan mengatakan pihaknya telah beberapa kali melakukan pengobatan dan pencegahan untuk menghilangkan ulat tanduk dari pohon durian warga tersebut.

Bantuan berupa obat pestisida dan racun juga sudah diserahkan kepada kelompok tani di daerah itu. Namun kejadian itu memang berulang sejak enam bulan terakhir.

"Namun biasanya kalau sudah habis sirkulasnya, ulat itu akan hilang sendirinya," kata dia. (*)