Pemkab Solok bakal bangun masjid raya Arosuka, ini anggarannya

id Masjid raya arosuka,Pemkab solok

Pemkab Solok bakal bangun masjid raya Arosuka, ini anggarannya

Masyarakat melihat konsep bangunan atau miniatur masjid Raya Arosuka yang akan dibangun Pemkab Solok. (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat, menganggarkan Rp33 miliar untuk pembangunan masjid raya Arosuka yang rencananya dibangun di depan Taman Hutan Kota Wisata (THKW) daerah itu.

"Anggaran Rp33 miliar tersebut kami anggarkan sebelum perencanaan, kemungkinan akan berubah jika tahun depan terjadi inflasi," kata Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Solok, Deni Prihatni di Arosuka, Kamis.

Ia menjelaskan pembangunan masjid raya Arosuka memang menjadi kebutuhan untuk ibukota kabupaten tersebut mengingat semakin banyak perkantoran dan pertumbuhan penduduk semakin besar dari tahun ke tahun.

Saat ini, jika shalat Jumat di masjid-masjid di tepi jalan lintas Arosuka biasanya jamaah penuh hingga luar teras.

Kondisi ini, imbuhnya tidak memberi rasa aman, nyaman, khusuk untuk beribadah, sebab mendengarkan khutbah yang menjadi bagian shalat Jumat.

Pada tahun berikutnya, 2020 dan 2021, harus dibangun masjid yang bisa menampung banyak jamaah dan representatif.

"Masjid Agung Nurul Mukhlisin di Koto Baru atau Islamic Center cukup jauh dari pusat ibukota kabupaten, jadi kami membutuhkan masjid yang cukup besar dan representatif untuk tempat ibadah masyarakat dan pegawai di Arosuka," ujarnya.

Lokasi yang dipilih di depan Taman Hutan Wisata Kota (THKW) Arosuka karena dinilai strategis dekat tempat pariwisata, di jalan lintas utama dan banyak perkantoran pemerintah di daerah tersebut.

Masjid raya Arosuka yang akan dibangun tersebut, dinilai akan sama besar atau lebih besar dari masjid Agung Nurul Mukhlisin di Koto Baru.

Selain itu, menurutnya akan dibangun kembali gedung perkantoran bupati bagian B yang berada di dekat lapangan upacara kantor setempat.

"Gedung tersebut dibutuhkan untuk diperbaiki karena lantainya berbunyi, tidak representatif dan nyaman sebagai perkantoran," ujarnya. (*)