Agus Gumiwang: kaum intelektual rasional dalam memilih pemimpin

id Agus Gumiwang,Partai Golkar,Kolese Kanisius

Agus Gumiwang: kaum intelektual rasional dalam memilih pemimpin

Sejumlah tokoh nasional alumni sekolah Kolese Kanisius, Airlangga Hartarto (kiri), Wimar Witoelar (kiri bawah), Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) dan Akbar Tanjung (kanan) mengacungkan jempol saat Deklarasi Dukungan terhadap Jokowi - Ma'ruf Amin di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (3/2/2019). Deklarasi dukungan terhadap pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 itu mengusung tema "Jokowikan Jakarta". (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.)

Jakarta, (Antaranews Sumbar - Politisi Partai Golkar Agus Gumiwang mengatakan, kaum intelektual sangat rasional dalam memilih pemimpin Indonesia untuk periode 2019-2024.

Hal itu, menurut dia, tercermin dari deklarasi dukungan Alumni Menteng 64, Kolese Kanisius, kepada pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin di Gedung Joang, Jakarta, Minggu.

"Saya kira ini sudah membuktikan bahwa pertama para kaum intelektual memang mempunyai pemikiran rasional tentang siapa yang mereka percaya memimpin indonesia untuk periode 2019-2024," kata Agus Gumiwang dalam acara deklarasi tersebut.

Agus yang juga merupakan alumni Kolese Kanisius mengatakan deklarasi itu menunjukkan sebuah gerakan kerakyatan yang sangat rasional lantaran Jokowi sudah terbukti dari kinerjanya memimpin Indonesia selama empat tahun terakhir.

"Beliau itu pemimpin yang tegas, mengetahui apa-apa yang harus diambil kebijakannya. Beliau sangat sederhana dan bersih," jelas dia.

Agus yang juga merupakan Menteri Sosial RI mengatakan kedepan Jokowi bersama Ma'ruf Amin akan melakukan pengembangan sumber daya manusia. Menurut dia, kaum intelektual sangat mengerti dan paham akan pentingnya pengembangan SDM.

"Membangun SDM tidak bisa kita petik hasilnya seketika, ini sebuah upaya yang nanti devidennya akan kita petik jangka menengah dan panjang," kata Agus.

Dia menekankan sejatinya pembangunan SDM yang dilakukan pemerintahan Jokowi sudah mulai sejak empat tahun lalu misalnya melalui program Bansos yang diperbesar dari waktu ke waktu.

"Tentu bansos itu adalah penguatan sumber daya manusia, khususnya bagi orang miskin, bagi orang orang yang rentan. Sehingga nanti pada saatnya nanti devidennya bisa dirasakan. Tapi nanti di periodenya yang kedua itu akan ditingkatkan," ujar Agus.