BPBD kerahkan personel cari kakek hilang di Nagari Manggopoh

id Personel BPBD Agam

BPBD kerahkan personel cari kakek hilang di Nagari Manggopoh

Personel BPBD Kabupaten Agam dan Satpol PP Damkar, sedang melakukan persiapan untuk mencari keberadaan Muslim (74) warga Balai Satu, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung, Kamis (31/1). (Dok BPBD Agam)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengerahkan 10 personelnya untuk mencari keberadaan Muslim (74) warga Balai Satu, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung yang dinyatakan hilang sejak Jumat (25/1).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Wahyu Bestari di Lubukbasung, Jumat, mengatakan personel yang dikerahkan berasal dari Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Satuan Tugas (Satgas).

"Pencarian korban juga melibatkan Satpol-PP Damkar Agam, Palang Merah Indonesia (PMI) Agam, Polres Agam, Kodim 0304 Agam dan masyarakat setempat," katanya.

Pencarian korban telah dilakukan sejak Sabtu (26/1) setelah keluarga korban memberitahukan bahwa korban tidak kunjung pulang setelah keluar dari rumah pada Jumat (25/1) pagi.

Mendapat informasi itu, personel langsung mencari keberadaan korban di sekitar rumah.

"Personel mencari keberadaan korban di perkebunan, rumah warga dan lainnya, namun tidak ditemukan," kata dia.

Sebelumnya warga melihat keberadaan korban di Kampuang Caniago, Nagari Garagahan, Kecamat Lubukbasung.

Mendapat informasi itu, personel langsung menuju lokasi untuk mencari keberadaan korban, namun tidak ditemukan.

"Kita telah mencari korban di wilayah Kampuang Caniago sembari menanyakan kepada warga sekitar apakah melihat korban dengan pakaian baju merah, membawa parang, karung dan tinggi 163 centimeter," katanya.

Ia mengimbau warga yang melihat keberadaan korban untuk segera memberitahukan ke pihak berwajib, wali nagari atau kepala desa adat dan BPBD Agam.

Dengan dukungan masyarakat itu, maka korban segera ditemukan dan korban bisa bekumpul dengan anak dan cucunya.

"Tampa dukungan ini, kami kesulitan untuk mencari korban," katanya. (*)