Kemenhub evaluasi penerapan bagasi berbayar

id Lion air,Bagasi berbayar,Kemenhub

Kemenhub evaluasi penerapan bagasi berbayar

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) didampingi Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKKPU) Avirianto (ketiga kanan) dan Managing Director Lion Air Group Daniel Putut (kedua kiri) melakukan sidak kelaikan terbang pesawat Lion Air jenis Boing 737 Max 8 yang akan terbang dibandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (4/10/2018). Dalam sidak tersebut Menhub meminta inspektorat Kementerian perhubungan bersama teknisi Lion Air melakukan pemeriksaan Sayap pesawat, Body Pesawat serta ruang kemudi pesawat apakah pesawat tersebut sudah laik untuk terbang. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/pd.

Jakarta (Antaranews Sumbar) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengevaluasi penerapan bagasi berbayar Lion Air dan Wings Air karena telah ditemukan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menuturkan evaluasi dilakukan untuk meningkatkan pelayanan terkait bagasi berbayar kepada pengguna jasa layanan angkutan udara.

"Kami telah melakukan evaluasi, terhadap penerapan bagasi berbayar yang telah dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines. Langkah tersebut kami lakukan setelah mendapatkan masukan dari Komisi V atau Komisi Infrastruktur dan Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rapat Kerja hari Selasa, 29 Januari 2019 yang lalu," kata Polana di Jakarta, Jumat.

Polana menuturkan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines yaitu, masih banyaknya pengguna jasa angkutan udara yang belum memahami tata cara pembelian bagasi melalui prabayar, sehingga penumpang banyak membeli di "check in counter" dengan harga kelebihan bagasi "Excess Baggage Ticket" (EBT) yang jauh lebih tinggi. Hal tersebut menimbulkan keluhan dari para penumpang.

"Terkait tarif bagasi berbayar 'prepaid' yang belum disosialisasikan dengan baik, sehingga masyarakat belum mengetahui besaran harganya," katanya.

Kemudian, dia menambahkan, pembelian bagasi berbayar prabayar melalui situs PT Lion Mentari Airlines masih terdapat beberapa kekurangan tampilan pada sistem. Di antaranya pembelian bagasi berbayar untuk penerbangan langsung, transit, dan transfer, yang dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines, PT Wings Abadi Airlines dan PT Batik Air atau kombinasinya.

Poin selanjutnya adalah agar setiap keluhan penumpang terkait bagasi berbayar dapat ditindaklanjuti secara proporsional dengan menyampaikan tindak lanjut yang dilakukan.

Terakhir, Polana meminta Lion Air dan Wings Air melakukan sosialiasi dengan membuat infografis mengenai daftar harga tarif prabayar maupun EBT untuk semua rute yang dilayani dan batasan bagasi prabayar yang dapat dibeli oleh penumpang.

Ia berharap agar poin-poin evaluasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti, sehingga tidak terjadi polemik berkepanjangan di antara penumpang dan pihak airlines.

"Kami berharap agar PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi dapat segera melaksanakan hasil evaluasi agar terjadi keseimbangan dan tidak memberatkan masyarakat serta menjaga kelangsungan maskapai penerbangan," katanya.(*)