Presiden Turki telepon Trump, nyatakan siap ambil alih keamanan di Manbij

id Erdogan

Presiden Turki telepon Trump, nyatakan siap ambil alih keamanan di Manbij

Presiden Turki Tayyip Erdogan. (Antara)

Ankara, Turki, (Antaranews Sumbar) - Turki siap mengambil alih keamanan di Manbij, Suriah, tanpa penundaan, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama percakapan telepon dengan timpalannya dari Amerika Serikat Donald Trump pada Ahad malam (20/1).

Satu pernyataan dari Kantor Presiden Turki mengatakan Erdogan dan Trump sepakaat untuk melakukan tindakan bersama guna membersihkan sisa anggota Da'esh di Suriah dan mencegah kelompok itu bangkit kembali.

Erdogan mengatakan Turki takkan membiarkan PKK dan afiliasinya di Suriah, PYD/YPG, merusaka kestabilan di bagian timur-laut Suriah.

Kedua pemimpin tersebut juga membahas hubungan bilateral, serta perkembangan terkini di Suriah.

Erdogan menyampaikan belasungkawanya kepada Trump karena kehilangan staf Amerika yang kehilangan nyawa mereka dalam serangan teror pekan lalu di Manbij, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia menambahkan sungguh tindakan provokasi untuk mempengaruhi keputusan AS untuk keluar dari Suriah.

"Presiden Trump berbicara dengan Presiden Turki Erdogan hari ini untuk membahas sejumlah masalah penting bilateral. Presiden Erdogan menyampaikan belasungkawa atas kehilangan tragis nyawa warga negara Amerika di Manbij, Suriah, pekan ini," kata wanita Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders di dalam satu pernyataan.

"Presiden Trump menggaris-bawahi pentingnya mengalahkan anasir teror yang masih ada di Suriah. Kedua pemimpin tersebut sepakat untuk terus mengupayakan penyelesaian melalui perundingan buat wilayah timur-laut Suriah, yang menghilangkan keprihatinan keamanan kami masing-masing. Mereka juga membahas kepentingan timbal-balik mereka dalam memperluas hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Turki," kata Sanders.

Empat warga negara Amerika tewas, dan tiga lagi cedera dalam peristiwa yang jelas-jelas merupakan serangan bunuh di Manbij, Suriah, kata Pentagon pekan lalu.

Komando Pusat AS mengatakan dua anggota militer tewas, serta seorang kontrak dan seorang warga sipil Pentagon, saat mereka melakukan "kegiatan lokal". Seorang pejabat pertahanan yang tak ingin disebutkan jatidirinya mengatakan kontraktor itu bekerja sebagai penerjemah. (*)