Pembangunan pasar penampungan Pariaman masih ditender

id pasar pariaman

Pembangunan pasar penampungan Pariaman masih ditender

Wakil Wali Kota Pariaman Sumatera Barat Mardison Mahyuddin. (Antara Sumbar/Aadiat M Sabir)



Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Wakil Wali Kota Pariaman Sumatera Barat Mardison Mahyuddin mengatakan pembangunan pasar penampungan untuk menampung ratusan pedagang Pasar Pariaman masih dalam proses tender.

"Sekarang masih dalam proses tender. Jika sudah selesai kami akan turunkan tim untuk melihat lokasi yang strategis," kata dia di Pariaman, Minggu.

Ia mengatakan dalam pembangunan pasar penampungan tersebut pihaknya tidak akan mengabaikan hak pedagang.

Ia menyampaikan penampungan yang dibuat tersebut akan disesuikan dengan aturan yang ada baik dari segi ukuran kios maupun fasilitas pendukung.

Ia menyebutkan jumlah kios yang akan dibangun tersebut yaitu sekitar 300 unit dengan ukuran 3x2 meter dan 3x4 meter.

Jumlah tersebut untuk menampung sekitar 100 pedagang yang memiliki kios dan sisanya untuk pedagang kaki lima.

"Nanti kami sediakan listrik, fasilitas umum, dan sarana pendukung lainnya," katanya.

Ia mengatakan target pembangunan Pasar Pariaman yang dananya dari pemerintah pusat senilai Rp120 miliar yaitu dalam jangka waktu satu tahun selesai.

"Selesai penampungan maka pasar yang sekarang dihancurkan dan dibangun yang baru," ujarnya.

Meskipun pedagang di Pasar Pariaman ada yang meminta revitalisasi dilaksanakan usai lebaran 2019 karena takut omzetnya berkurang, lanjutnya namun menurutnya dengan pasar penampungan yang baik maka pedagang tidak akan dirugikan.

"Revitalisasi pasar tidak dapat ditunda, namun untuk mengatasinya kami akan bangun pasar penampungan yang layak," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Kota Pariaman periode 2014-2019 Romi Rusli mengatakan sebagian besar pedagang di Pasar Pariaman mendukung revitalisasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah.

"Namun, kami meminta pemerintah untuk menunda revitalisasi Pasar Pariaman hingga usai lebaran 2019," ujar dia.

Ia menjelaskan alasan penundaan tersebut karena omzet yang tertinggi yang diperoleh pedagang selama berdagang di Pasar Pariaman yaitu menjelang lebaran.

"Jika direlokasi sekarang maka ditakutkan kami merugi," tambahnya.