Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat angka kemiskinan di provinsi itu mengalami penurunan 2,55 persen dalam lima tahun terakhir.
"Pada September 2012 jumlah penduduk miskin Sumbar mencapai 401,5 ribu orang atau 8 persen dan pada September 2018 turun menjadi 353,2 ribu orang atau 6,55 persen," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Selasa.
Menurut dia angka kemiskinan Sumbar pada September 2018 merupakan nomor tiga terendah di Sumatera dengan provinsi paling sedikit penduduk miskin Bangka Belitung 4,77 persen dan Kepulauan Riau 5, 83 persen dan provinsi paling banyak penduduk miskin Aceh 15,68 persen.
Ia menyampaikan faktor yang mempengaruhi kemiskinan yaitu penguatan nilai tukar petani serta rata-rata pengeluaran per kapita per bulan.
Sukardi menjelaskan dalam mengukur angka kemiskinan BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar dengan mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
"Metode yang digunakan adalah menghitung garis kemiskinan yang terdiri atas dua komponen yaitu garis kemiskinan makanan dan nonmakanan," kata dia.
Garis kemiskinan makanan dihitung dari nilai kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari.
Ia menyebutkan di Sumbar pada September 2018 penduduk yang masuk kategori miskin adalah yang memiliki pengeluaran Rp485.633 per kapita per bulan.
Komoditas yang bepengaruh besar dalam menyumbang kemiskinan di Sumbar yaitu beras dengan andil 19,44 persen di perkotaan dan 27,48 persen di perdesaan.
Kemudian rokok kretek filter dengan andil 8,59 persen di perkotaan dan 13,81 persen di perdesaan, kata dia.
Ia menambahkan pada periode tersebut jumlah penduduk miskin yang ada di perkotaan mencapai 10,74 ribu jiwa dan perdesaan 14,63 ribu orang.
Pada sisi lain ia memaparkan selama 11 tahun terakhir sejak 2007 jumlah penduduk miskin Sumbar turun cukup signifikan yang saat itu mencapai 529,2 ribu jiwa atau 11,9 persen turun menjadi 353,24 jiwa atau 6,55 persen pada September 2018. (*)
Berita Terkait
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 11:15 Wib
BPS pastikan Sumbar tidak miliki hubungan dagang dengan Israel
Selasa, 2 April 2024 3:48 Wib
BPS jelaskan penyebab inflasi Pasaman Barat capai 5,90 persen
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Kemenkumham Sumbar-BPS Sumbar Gelar Evaluasi Pelaksanaan SPAK-SPKP
Jumat, 15 Maret 2024 20:39 Wib
Kanwil Kemenkumham-BPS Sumbar Evaluasi Pelaksanaan SPAK-SPKP
Jumat, 15 Maret 2024 11:57 Wib
Bank Indonesia: Inflasi Sumbar masih terkendali melalui kinerja TPID
Sabtu, 2 Maret 2024 14:40 Wib
Wisatawan asal Malaysia dominasi kunjungan ke Sumatera Barat
Sabtu, 2 Maret 2024 5:26 Wib
Sumbar impor bahan bakar mineral senilai Rp479 miliar
Sabtu, 2 Maret 2024 5:26 Wib