Pembangunan tol dilanjutkan, Gubernur serahkan ganti rugi tanah Rp534 juta

id penyerahan ganti rugi tanah tol

Pembangunan tol dilanjutkan, Gubernur serahkan ganti rugi tanah Rp534 juta

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno (dua kiri) secara simbolis menyerahkan ganti rugi tanah tol Padang Pariaman di Parit Malintang, Jumat (11/1). (Antara Sunbar/Aadiaat M.S)

Sejumlah pihak bersama pemilik lahan sudah sepakat, insya Allah besok alat berat sudah bisa masuk
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyebutkan pemerintah telah menyalurkan dana ganti rugi tanah untuk pembangunan tol di Padang Pariaman senilai Rp534 juta untuk empat bidang tanah di daerah itu.

"Tanah yang bermasalah sudah kita selesaikan. Bupati dan wakil bupati begitu bekerja keras dan kami mendukung," katanya usai menyerahkan dana ganti rugi tanah pembangunan tol di Parit Malintang, Jumat.

Ia mengatakan setelah dana ganti rugi tersebut diserahkan maka pembangunan tol di daerah itu akan dilanjutkan secepatnya.

"Insya Allah minggu depan pembangunannya dilanjutkan," katanya.

Ia berharap pembangunan tol tersebut secara bertahap dapat dilaksanakan agar dapat selesai dan digunakan.

Ganti rugi tanah tersebut bersamaan dengan penyerahan simbolis sejumlah sertifikat tanah warga melalui program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap.

Kedua kegiatan tersebut masuk ke dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun ke 186 Kabupaten Padang Pariaman.

Sementara itu, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengatakan pihaknya berupaya agar pembangunan tol di daerah itu terus berlanjut.

"Sejumlah pihak bersama pemilik lahan sudah sepakat, insya Allah besok alat berat sudah bisa masuk," ujar dia.

Sebelumnya pembangunan seksi I tol Padang Pariaman-Pekanbaru di titik 0,15 - 4,2 kilometer bisa dimulai minggu ketiga Januari 2019 setelah semua ganti rugi selesai dibayarkan, kata Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni di Padang.

"Harusnya minggu ini sudah bisa dikerjakan, namun ada sedikit kesalahan administrasi sehingga tertunda. Minggu depan sudah bisa," katanya.

Peralatan milik PT Hutama Karya yang mengerjakan proyek tol itu diklaim sudah bisa masuk ke titik 0,15 kilometer untuk segera memulai pekerjaan. (*)