BKSDA Agam akan pantau telur buaya sampai menetas (Video)

id pemantauan telur buaya

BKSDA Agam akan pantau telur buaya sampai menetas (Video)

Anggota BKSDA Resor Agam sedang melakukan pemantauan telur buaya di Ujuang Labuang, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kamis (10/1). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, akan melakukan pemantauan telur buaya muara yang ditemukan di Ujuang Labuang, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara sampai menetas beberapa bulan ke depan.

"Pemantauan ini kita lakukan secara berkala di lokasi buaya bertelur," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Syahrial Tanjung didampingi Pengendali Ekosistem Hutan, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis.

Pemantauan itu dilakukan untuk mengatasi gangguan telur dari binatang dan manusia.

Selain itu, untuk melihat perkembangan dari telur tersebut.

"Saat ini telur buaya dengan kebiasaanya sekitar 40-60 butir ditempatkan dalam tumpukan rumput yang sudah mari dan ditunggui oleh buaya jantan di sekitar tumpukan telur itu," tegasnya.

Ia menambahkan, telur itu diperkirakan akan menetas dua bulan kedepan, karena usia telur itu baru sekitar 10 hari.

Telur itu menetas selama 60-70 hari dan persentase telur buaya itu menetas secara alami sekitar 75 persen.

Setelah menetas, tambahnya, anak buaya itu akan kembali ke habitatnya di Sungai Masang dengan jarak sekitar 500 meter dari lokasi bertelur.

"Anak buaya akan mencari sumber air setelah menetas dan kembali ke habitatnya," katanya.

Ia menceritakan, buaya muara itu bertelur pertama kali ditemukan oleh warga sekitar saat melihat kebun sawit miliknya.

Setelah itu warga melaporkan temuan itu ke Pemerintah Nagari Tiku Lima Jorong dan Bhabinkamtibmas. Setelah itu Bhabinkamtibmas setempat melaporkan ke BKSDA Resor Agam.

Mendapatkan informasi itu, anggota BKSDA langsung menuju lokasi untuk memasang papan imbauan agar tidak mendekat ke lokasi dan memasang tali pembatas agar warga tidak mendekat, karena buaya sangat agresif.

"Buaya muara ini juga pernah bertelur di lokasi itu dengan jarak sekitar 10 meter," katanya. (*)