Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Muzni Zakaria mengungkapkan pengerjaan fisik maupun nonfisik revitalisasi rumah gadang dari Kementerian PUPR dimulai pertengahan Maret 2019.
"Tahapan revitalisasi sudah ditender perkiraan pertengahan Maret 2019 sudah terkontrak dan langsung pengerjaan fisik maupun non fisik, dan alokasi anggaran Rp110 milir oleh Kementerian PUPR tidak berubah sampai sekarang," kata dia di Padang Aro, Rabu.
Selain pengerjaan fisik juga akan dilakukan penataan kawasan di kawasan Saribu Rumah Gadang sehingga lebih menarik untuk dikunjungi.
Dia menyebutkan, revitalisasi Saribu Rumah Gadang telah ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 2018.
Dengan revitalisasi ini dia berharap, kawasan Saribu Rumah Gadang akan lebih menarik sehingga bisa meningkatkan kunjungan dan berimbas pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta perekonomian masyarakat.
Presiden Joko Widodo mencanangkan revitalisasi total kawasan Saribu Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan saat peringatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Danau Cimpago, Padang.
Dia berharap peningkatan akses jalan Nasional Lubuk Selasih-Kerinci dipercepat karena ini akses utama menuju Solok Selatan.
Selain itu katanya, pemerintah setempat juga sedang mengupayakan peningkatan jalan Abai-Dharmasraya ke Kemeterian Maritim.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan, Harry Trisna mengatakan untuk proses revitalisasi kawasan Saribu Rumah Gadang di Nagari (desa adat) Koto Baru membutuhkan kayu sebanyak 685 meter kubik.
"Rumah gadang yang akan direvitalisasi sebanyak 35 unit dengan kategori kerusakan ringan, sedang hingga berat dan kayu yang akan digunakan untuk pengganti dengan kualitas terbaik dan ada sepuluh jenis yang ditetapkan", katanya.
Jenis kayu yang akan digunakan untuk revitalisasi rumah gadang sudah ditentukan yaitu kayu jua, banio, timbalun, kruning, kuranji, kompe, meranti, surian, marsawa dan bayua.
Untuk rumah gadang rusak berat sebanyak 17 unit dibutuhkan kayu 425 meter kubik, rusak sedang 240 meter kubik dan rusak ringan 20 meter kubik dengan berbagai ukuran dengan yang paling besar mencapai 20-30 centimerer.
Pemerintah setempat katanya, sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Sumbar melalui UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Hulu Batanghari dan mereka sudah menjamin ketersediaannya. (*)
Berita Terkait
Chelsea boyong Aubameyang, lepas Marcos Alonso
Jumat, 2 September 2022 10:37 Wib
Mantan Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria dieksekusi ke Sukamiskin
Rabu, 22 September 2021 7:25 Wib
Pengadilan Tinggi Padang perberat hukuman Muzni Zakaria
Kamis, 3 Desember 2020 19:14 Wib
Hakim cabut hak untuk dipilih bagi Muzni Zakaria
Rabu, 21 Oktober 2020 17:20 Wib
Putusan terhadap Bupati Solok Selatan non aktif Muzni Zakaria ditunda, hadiri sidang pakai kemeja hitam
Rabu, 14 Oktober 2020 13:19 Wib
KPK juga tuntut pencabutan hak politik terhadap Muzni Zakaria
Rabu, 16 September 2020 17:38 Wib
JPU KPK tuntut Bupati Solok Selatan non aktif Muzni Zakaria enam tahun penjara
Rabu, 16 September 2020 17:29 Wib
Majelis hakim tolak eksepsi Muzni Zakaria
Rabu, 1 Juli 2020 15:53 Wib