Solok Selatan tingkatkan kemampuan tenaga kerja

id Pelatihan tenaga kerja

Solok Selatan tingkatkan kemampuan tenaga kerja

Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi (dua kiri) didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Basrial (tiga kiri) dan Kepala Inspektorat Amdani (kanan) dan narasumber pelatihan motivasi bagi wirausahawan muda menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum pelatihan dimulai. (ANTARA SUMBAR/Istimewa) (ANTARA SUMBAR/Istimewa/)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) pada 2019 meningkatkan pelatihan tenaga kerja terampil bagi masyarakat usia produktif guna mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Solok Selatan Basrial didampingi Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Tenaga Kerja Seven Dovitra, di Padang Aro, Kamis, mengatakan, pada 2019 ada 32 paket pelatihan tenaga kerja bagi masyarakat usia produktif dengan berbagai keterampilan dan jumlah ini meningkat dibandingkan 2018 yang hanya 21 paket.

"Pelatihan tenaga kerja terampil pada 2018 hanya 21 paket dan 2019 naik menjadi 32 paket supaya pengangguran usia produktif bisa berkurang lebih cepat," katanya.

Selain itu pada 2019 pemerintah setempat juga mengirimkan 19 orang tenaga kerja usia produktif untuk mengikuti pelatihan di Bandung dan Bekasi.

"Bagi pencari kerja yang ingin pelatihan di Bandung dan Bekasi bisa kami fasilitasi. Mereka bisa langsung datang ke Disnakertrans untuk mendaftar dan ikuti seleksi," ujarnya.

Dia mengatakan, pelatihan tenaga kerja terampil 2019 dana bersumber dari APBN sebanyak 25 paket dan APBD tujuh paket pelatihan.

Sedangkan pada 2018 pelatihan dari APBN 19 paket dan APBD dua paket dan setiap paket pelatihan berisikan 16 peserta.

Untuk pelatihan tenaga kerja terampil 2019 berupa keterapilan menjahit, las, tata boga, tekhnologi informasi komputer, otomotif sepeda motor dan mobiler.

Sedangkan pelatihan melalui APBD pada 2019 yaitu menjahit dua paket, tata boga, otomitif sepeda motor, pelatihan calon anggota Polri, workshop pemagangan dalam negeri masing-masing satu paket, dengan dana Rp500 juta.

Instruktur pelatihan tenaga kerja terampil untuk menjahit, TIK, Otomotif, Tata boga dan Las sudah ada di Solok Selatan dan kalau tidak ada akan didatangkan dari Padang.

Kalau tidak ada jurusan pelatihan di Solok Selatan katanya, pihak bisa mengirim ke daerah lain sesuai minat dan bakat pencari kerja.

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mencatat jumlah pencari kerja selama 2018 sebanyak 1.730 orang.

Dia mengimbau, 304 orang yang sudah dilatih pada 2014 memanfaatkan ilmunya untuk peningkatan perekonomian dan untuk menciptakan lapangan kerja guna mengurangi pengangguran di Solok Selatan.

"Tugas mendidik dan memberikan keahlian pada tenaga kerja dan untuk permodalan mereka bisa mengupayakan sendiri sebab sebelum pelatihan diberikan juga pembekalan dengan narasumber dari perbankkan serta OPD terkait," ujarnya.

Dia menambahkan, pada 2019 juga ada BLK komunitas di pesantren dan instrukturnya didatangkan ke lokasi.

Sekarang katanya, ada program nasional seribu komunitas dan Solok Selatan mendapat satu di pesantren Malus.

Untuk pengelolanya nanti diserahkan ke pesantren dan kami hanya membangun BLK di pesantren tersebut lengkap dengan peralatan," ujarnya.

Diharapkan anak pesantren serta pencari kerja usia produktif bisa melatih ke ahlian di BLK komunitas. (*)