Delapan orang meninggal akibat tsunami Selat Sunda belum terindentifikasi

id Tsunami selat sunda,Identifikasi korban tsunami selat sunda

Delapan orang meninggal akibat tsunami Selat Sunda belum terindentifikasi

Petugas Basarnas bersama relawan mengevakuasi jenazah korban gelombang tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018). Sulitnya akses menuju Kecamatan Sumur mengakibatkan lambatnya bantuan serta proses evakuasi korban bencana. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama./)

Serang, (Antaranews Sumbar) - Kepolisian Daerah Banten merilis ada delapan korban meninggal dunia akibat Tsunami Selat Sunda yang belum teridentifikasi.

"Data meninggal dunia hingga Minggu (30/12) sebanyak 249 orang. Sudah teridentifikasi sebanyak 241 orang dan sudah diserahkan kepada pihak keluarganya. Sedangkan yang belum teridentifikasi delapan orang," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi di Serang, Minggu.

Menurut Edy, delapan korban meninggal yang belum teridentifikasi tersebut yakni lima orang merupakan pria, dua jenazah perempuan dewasa dan satu jenazah anak perempuan.

"Jenazahnya masih berada di RSUD Pandeglang," kata Edy.

Di antara ciri-ciri delapan jenazah yang belum teridentifikasi tersebut yakni laki-laki diperkirakan usia 20 sampai 30 tahun, perempuan diperkirakan usia 4 sampai 5,5 tahun, perempuan berusia antara 18 sampai 25 tahun dan panjang badan sekitar 150 Cm, selanjutnya perempuan diperkirakan usia 27 sampai 40 tahun dan panjang badan sekitar 155 sentimeter.

Kemudian mayat laki-laki dewasa panjang badan 169 Cm, laki-laki dewasa panjang badan 165 Cm, laki-laki dewasa panjang badan sekitar 165 Cm dan berkumis serta mayat laki-laki dewasa panjang badan sekitar 163 Cm.

Ia mengatakan, dalam penanganan korban bencana Tsunami tersebut, Kepolisian Daerah Banten dibantu personel dari Mabes Polri menurunkan kekuatan sebanyak 1.300 personel, terdiri dari 974 personel Polda Banten dan Mabes Polri sebanyak 326 personel.

Menurut Edy, kegiatan dalam penanganan korban gempa yang dilakukan pihak kepolisian yakni melakukan patroli di lokasi pengungsian, lokasi banjir, rumah warga, garis pantai Anyer sampai Carita untuk pencarian korban, pencarian dan evakuasi, pendistribusian logistik dan sejumlah kegiatan lainnya dalam upaya penanganan korban tsunami.

"Adapun lokasi pengungsian ada di 10 kecamatan, paling banyak titiknya di kecamatan Carita dan Kecamatan Sumur," katanya. (*)