BPBD: Bencana Alam di Agam selama 2018 lebih banyak dari 2017

id Bencana

BPBD: Bencana Alam di Agam selama 2018 lebih banyak dari 2017

Tanah longsor melanda Tandikek, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari, Kabupaten Agam. Dok BPBD. (-)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan, kejadian bencana alam di daerah itu meningkatkan dari 120 kali pada 2017 menjadi 181 kali 2018.

"Peningkatan terjadi sebanyak 59 kejadian dibanding tahun sebelumya," kata Kapal BPBD Agam Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Jumat.

Ia mengatakan, meningkatnya bencana alam itu disebabkan cuaca ekstrem di daerah itu semenjak September sampai awal Desember 2018.

Akibatnya, tanah longsor, banjir dan pohon tumbang melanda sejumlah kecamatan di daerah itu seperti, Kecamatan Palembayan, Malalak, Tanjungraya, Ampekkoto, Pelupuk, Baso, Lubukbasung dan lainnya.

"Agam merupakan daerah rawan bencana alam karena memiliki tanah yang labil, dataran rendah dan lainnya, sehingga berpotensi bencana alam itu saat cuaca sangat tinggi," katanya.

Ia menambahkan, ke 181 bencana itu terjadi di 16 kecamatan yakni, Banuhampu sebanyak dua kejadian, Ampekkoto 14 kejadian, Ampeknagari 14 kejadian.

Sementara di Kecamatan Tanjungmutiara 31 kejadian, Lubukbasung 23 kejadian, Matur 10 kejadian, Tilatangkamang tiga kejadian dan Baso 17 kajian.

Selain itu, Kecamatan Palupuh 22 kejadian, Sungaipua enam kejadian, Canduang delapan kejadian, Ampekangkek satu kejadian, Malalak lima kejadian, Palembayan 19 kejadian dan Kamangmagek satu kejadian.

"Kejadian bencana alam paling banyak di Tanjungmutiara, Lubukbasung dan Palupuh," katanya.

Total kerugian material akibat bencana itu Rp1,19 miliar, dua orang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor dan tertimpa pohon.

Untuk mengurangi kerugian dan korban jiwa, BPBD setempat telah mengadakan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat dalam menyelamatkan diri saat bencana tanah longsor, tsunami, gempa bumi, erupsi gunung merapi dan lainnya.

"Sosialisasi itu setiap saat kita berikan kepada masyarakat. Kita juga memangkas tanah dan pohon yang berpotensi longsor dan tumbang," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Mdmbangun Bersama Membela Bangsa Agam Lukman, berharap BPBD setempat mengadakan sosialisasi kepada masyarakat setiap saat.

Selain itu memangkas tanah dan pohon yang berpotensi longsor dan tumbang.

"Saya juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga hutan dan jangan menebang," katanya. (*)