Kadin: kondisi fundamental ekonomi nasional masih kuat

id Kamar Dagang dan Industri

Kadin: kondisi fundamental ekonomi nasional masih kuat

Logo - Kamar Dagang dan Industri (Kadin). (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan fundamental ekonomi nasional saat ini masih kuat namun pemerintah perlu lebih meningkatkan ekspor guna mengatasi sejumlah permasalahan seperti defisit neraca perdagangan.

"Kondisi ekonomi masih berada dalam posisi yang terkendali," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan berbagai faktor ekonomi yang mempengaruhinya, seperti pertumbuhan ekonomi yang masih terjaga.

Selain itu, ia juga mengemukakan bahwa tingkat inflasi juga dinilai cukup stabil pada posisi yang relatif rendah.

Namun, lanjutnya, terdapat juga risiko yang berasal dari dinamika perekonomian yang dinilai perlu untuk mendapatkan perhatian lebih besar.

"Indonesia juga perlu menjaga cadangan devisa serta meningkatkan ekspor," paparnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kemitraan ekonomi dengan berbagai negara melalui perjanjian perdagangan atau kemitraan ekonomi komprehensif dinilai menjadi peluang meningkatkan ekspor.

Menperin melalui keterangannya di Jakarta, Senin (24/12), menyatakan, pihaknya tengah mendorong peningkatan ekspor oleh industri yang memiliki kelebihan kapasitas karena telah mampu memenuhi pasar domestik.

Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah sektor yang sedang dipacu antara lain adalah industri makanan dan minuman serta industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Sebagaimana diwartakan pemerintah dinilai perlu mendorong kinerja industri nonpertambangan karena selama ini ekspor yang dilakukan lebih banyak bergantung kepada sumber daya alam yang mentah dan cenderung tidak bernilai tambah.

"Pemerintah perlu mendorong tumbuhnya industri non-ekstraktif yang berdaya saing di pasar internasional," kata Peneliti CIPS Assyifa Szami Ilman dalam keterangan tertulis, Kamis.

Menurut dia, dengan mendorong tumbuhnya industri nonekstraktif, diharapkan akan mendorong diversifikasi ekspor.

Dengan demikian, lanjutnya, neraca perdagangan ke depannya tidak akan bergantung kepada komoditas alam yang tren harganya cenderung fluktuatif. (*)