Pemkab tingkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pariwisata

id kelompok sadar wisata

Pemkab tingkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pariwisata

Suasana pembinaan kepada kelompok sadar wisata di Pesisir Selatan. (ist)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat meningkatkan pengetahuan 40 orang masyarakat setempat mengenai dampak pariwisata mulai dari terbukanya lapangan pekerjaan hingga peningkatan perekonomian.

"Banyaknya kunjungan ke sebuah objek wisata tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah melalui retribusi, namun juga akan membuka lapangan pekerjaan hingga meningkatnya perekonomian masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olaharga setempat, Mawardi Roska usai kegiatan pembinaan kepada kelompok sadar wisata di Painan, Rabu.

Lapangan pekerjaan diantaranya ialah menyangkut jasa wisata seperti menjual paket wisata sampai dengan menyiapkan oleh-oleh dan lainnya.

"Dari awalnya ibu-ibu rumah tangga hanya mengandalkan gaji suami untuk mencukupi kebutuhan keluarga namun dengan ramainya kunjungan ke sebuah destinasi wisata bukan tidak mungkin akan ada pekerjaan baru yang bisa mereka lakoni," ujarnya.

Bahkan jika serius mereka bisa meraup keuntungan lebih dari satu juta rupiah bahkan bisa belasan juta rupiah per bulan, tergantung jenis kegiatan, inovasi dan juga keuletan, tambahnya.

Hanya saja kata Mawardi, agar sebuah destinasi wisata selalu ramai maka sangat dibutuhkan peran langsung dari masyarakat.

Karena tindak tanduk masyarakat di sekitar destinasi wisata sangat menentukan ramai atau tidaknya kunjungan wisatawan.

"Jika apatis dengan kedatangan wisatawan, tidak terbuka dan lainnya maka dengan sendirinya wisatawan akan jenuh untuk datang meski sebuah destinasi sangat menarik didatangi, ini perlu dipahami bersama,' ujarnya.

Bahkan pihaknya tidak menampik bahwa kesiapan masyarakat merupakan salah satu faktor yang akan menentukan sebuah destinasi wisata akan ramai atau tidak.

Kegiatan pembinaan kepada masyarakat mengenai dampak pariwisata rutin digelar oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olaharga setempat.

Pada 2019 daerah setempat mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik sebesar Rp752 juta untuk pengembangan pariwisata berupa peningkatan kapasitas kelembagaan serta masyarakat yang bersentuhan dengan dunia kepariwisataan. (*)