Kredit UMKM di Sumbar tumbuh pesat, BI: capai 11,2 persen hingga Oktober 2018

id kredit, bi

Kredit UMKM di Sumbar tumbuh pesat, BI: capai 11,2 persen hingga Oktober 2018

Kepala BI perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono pada acara pertemuan tahunan BI 2018 di Padang, Selasa (18/12) (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi) .

Padang, (Antaranews Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat mencatat kredit Usaha Kecil dan Menengah di Sumatera Barat meningkat pesat tumbuh 11,2 persen hingga Oktober 2018 atau naik dibanding 2017 yang hanya tumbuh 6,4 persen.

"Pertumbuhan kredit UMKM tersebut ditopang oleh meningkatnya kredit mikro dan kecil," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono di Padang, Selasa pada pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018 dengan tema Sinergi Untuk Pertahanan dan Pertumbuhan dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan pemangku kepentingan terkait.

Namun demikian ia menilai kualitas kredit UMKM sedikit menurun stercemin pada peningkatan rasio Non Performing Loan atau kredit bermalsah menjadi 5,8 persen dari 5,5 persen pada 2017.

"Rasio ini telah melewati batas aman yang kami tetapkan yaitu sebesar persen," ujarnya.

Sementara penyaluran Kredit Usaha Rakyat di Sumatera Barat hingga Oktober 2018 telah mencapai Rp3,5 triliun dari Rp4,2 triliun target yang ditetapkan mengacu kepada data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan Sumbar.

"Dari total KUR yang telah disalurkan yang paling banyak diserap oleh sektor perdagangan besar dan eceran," kata Pelaksana Tugas Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sumbar Darwisman.

Ia merinci hingga Oktober 2018 dari empat bank penyalur Bank Nagari realisasinya mencapai Rp700 miliar dari target Rp1,1 triliun, BRI Rp1,9 triliun dari target Rp2,2 triliun, Bank Mandiri Rp579 miliar dari target 561,3 miliar dan BNI Rp343 miliar dari target Rp350 miliar.

"Artinya semua perbankan sudah hampir memenuhi target penyaluran pada tahun ini," ujarnya.

Sementara berdasarkan wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Padang mencapai Rp436,8 miliar dengan 12.049 debitur, Pasaman Barat Rp297,9 miliar dengan 6.623 debitur dan Pesisir Selatan Rp290,6 miliar dengan 9.578 debitur.

Kemudian berdasarkan sektor yang paling besar perdagangan besar dan eceran Rp1,7 triliun, pertanian, perkebunan dan kehutanan Rp1,06 triliun dan industri pengolahan Rp185,5 miliar.

Akan tetapi ia menilai dibandingkan dengan total jumlah penduduk Sumbar jumlah penerima KUR tersebut masih kurang apalagi dikaitkan dengan jumlah penduduk yang bergerak di sektor UMKM. (*)