Inilah penyebab realisasi JKN Padang Pariaman terendah di wilayah BPJS Padang

id BPJS Padang Pariaman

Inilah penyebab realisasi JKN Padang Pariaman terendah di wilayah BPJS Padang

Petugas BPJS Padang Pariaman sedang melayani warga pada kegiatan Sabermas di Nan Sabaris, Sabtu malam. (ANTARA SUMBAR / Aadiaat M.S)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Desi Oktarina mengatakan rendahnya realisasi kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di daerah itu karena faktor ekonomi.

"Hingga saat ini realisasi kepersetaan JKN di Padang Pariaman sekitar 62,52 persen dari jumlah penduduk 461.019 jiwa," kata dia di Parit Malintang, Selasa.

Padahal lanjutnya pihaknya telah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat guna memberikan pemahaman terkait pentingnya terdaftar sebagai peserta JKN.

"Bahkan kami sering melakukan pelayanan lapangan minimal dua kali seminggu ke kecamatan-kecamatan," ujarnya.

Ia mengatakan dari pelayanan lapangan tersebut pihaknya menemukan bahwa banyak warga di daerah itu yang kesulitan membayar iuaran perbulannya.

Ia menyatakan ke depan pihaknya lebih menerapkan sistem jemput bola guna meningkatkan kepesertaan warga Padang Pariaman.

Selain masalah ekonomi, lanjutnya ada penyebab lainnya yang mempengaruhi realisasi kepesertaan JKN di daerah itu rendah, yaitu merasa belum butuh.

Ia menyampaikan saat ini pihak dinas terkait memvalidasi data terkait warga tidak mampu sehingga dapat didaftarkan ke Jaminan Kesehatan Daerah.

Ia berharap Dinas Kesehatan untuk menanyakan ke warga yang tidak terdaftar di JKN guna mengetahui penyebab lebih rinci terkait ketidakikutannya pada jaminan kesehatan itu.

Sebelumnya Kepala BPJS Kesehatan cabang Padang Asyraf Mursalina mengatakan tingkat kepesertaan warga Kabupaten Padang Pariaman masih rendah yaitu 62,52 persen.

"Dari lima kabupaten dan kota yang menjadi wilayah kerja BPJS Kesehatan cabang Padang yang terendah Padang Pariaman dan yang sudah mendekati 95 persen adalah Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai," katanya.

Ia menyampaikan selain tiga daerah tersebut yang juga masih rendah tingkat kepesertaan adalah Kabupaten Pesisir Selatan 63,53 persen dan Kota Pariaman 76,36 persen. (*)