Wagub minta pramuka tidak terlibat politik praktis dan jaga netralitas

id Pramuka

Wagub minta pramuka tidak terlibat politik praktis dan jaga netralitas

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada saat Pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah Saka Widya Budaya Bakti (SWBB)  BP PAUD dan Dikmas Provinsi Sumatera Barat,  masa bakti 2018-2023, Pariaman, (15/12). (Ist)

Pariaman (Antaranews Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengingatkan pramuka jangan terlibat politik praktis dan diminta jaga netralitas dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu).

Kendati tidak boleh terlibat politik praktis tetapi jajaran Pramuka harus cerdas dalam menentukan pilihan calon anggota DPRD, DPR, DPD, sehingga bisa membantu memperjuangan lepentingan daerah dan masyarakat.

Hendaknya jangan terulang memilih wakil rakyat untuk senator yang mewakili Sumbar, tapi setelah terpilih tidak pernah turun ke daerah karena tinggalnya di Jakarta, kata Nasrul Abit, Sabtu.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada saat Pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah Saka Widya Budaya Bakti (SWBB) BP PAUD dan Dikmas Provinsi Sumatera Barat, masa bakti 2018-2023, Pariaman, (15/12).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Pimpinan Daerah Saka Widya Budaya, para Pimpinan Pramuka Sumbar. Pimpinan Saka Tingkat Sumbar. Kepala UPTD Kemendikbud di Sumbar. Kepala Sanggar Kegiatan Belajar(SKB) se Sumatera Barat.

Pramuka jatidirinya mesti menjaga marwah persatuan dan kesatuan bangsa menjadi utama dalam kepribadian pramuka.

Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan, satuan karya Pramuka merupakan organisasi pendukung gerakan pramuka sebagai wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat.

Selain itu, menambah pengalaman para pramuka Penegak dan Pandega dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan.

"Sebuah bangsa akan menjadi bangsa yang besar dan kuat, apabila generasi muda dapat memainkan peranan sosial dengan tepat dan benar. Mereka mesti menjadi generasi yang bermoral, sehat dan pintar serta mampu menghadapi persaingan hidup bagaimanapun beratnya," katanya.

Kemudian mereka harus memiliki daya juang yang tinggi memiliki mentalitas berprestasi, memiliki integritas dan jatidiri serta di dada mereka tertanam jiwa kebangsaan yang utuh. "Karena itu pramuka tidak terlibat politik praktis yang bisa menyesatkan gerakkan pramuka itu sendiri," saran Nasrul Abit.

Dalam kesempatan itu, Wagub juga mengatakan, pemimpin di Sumbar ditinggikan serantiang, didahulukan selangkah. Masyarakat Sumbar itu bersifat kritis dan menyampaikan pendapat kepada pimpinan sesuatu yang biasa.

Tidak akan ada terbiasa masyarakat Sumbar berjongkok dihadapan pimpinan, masyarakat bersifat demokratis dan bicara apa adanya dalam berbagai hal dimanapun.

Justru itu, untuk kebaikan organisasi siapapun pemimpin mesti diikuti dengan baik jangan muncul lagi suara-suara sumbang yang bisa membuat organisasi ini tidak dapat bekerja sebagai mana mestinya.

"Jaga stabilitas berorganisasi pramuka, siapapun pimpinan kita terima, jalani dengan baik, karena organisasi mesti jalan untuk berkotribusi memajukan bangsa," tegasnya.

Kakak Nasrul Abit juga menyampaikan, mencetak kader pemimpi bangsa merupakan sebuah pekerjaan bersama seluruh komponen bangsa.

Melahirkan generasi muda yang cerdas, trampil, bersiplin dan sportifitas, bertanggungjawab serta mampu mengemban amanah bangsa, menjadi harapan para pejuang bangsa untuk kejayaan Indonesia.

"Dewasa ini tantangan dihadapi bagi genesi muda cukup kompleks, karena mulai dari narkoba dan penyakit masyarakat lainnya, maka pramuka harus berperan banyak membuat beragam kegiatan yang produktif," imbaunya.*