Pasar Pariaman tidak layak ditempati, kata Menteri PUPR (Video)

id pasar,revitalisasi 1.000 pasar,pariaman,sumbar,kementerian pupr,pedagang,ekonomi

Pasar Pariaman tidak layak ditempati, kata Menteri PUPR (Video)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (baju kemeja putih) saat mengunjungi Pasar Pariaman. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimuljono mengatakan kondisi bangunan Pasar Pariaman, Sumatera Barat sudah tidak layak untuk ditempati oleh para pedagang.

"Setelah kami tinjau ke lapangan, kondisinya cukup memprihatinkan dan perlu segera direkonstruksi oleh pemerintah," kata dia, di Pariaman, Kamis, usai meninjau Pasar Pariaman.

Setelah melihat langsung kondisi pasar yang dibangun pada 1987, pihaknya mengaku segera melakukan koordinasi bersama Menteri Perdagangan RI agar dapat ditindaklanjuti kedepannya.

Apalagi katanya, pemerintah pusat memiliki program revitalisasi 1.000 pasar tradisional di seluruh tanah air dibawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perdagangan.

Namun ia mengaku baru menerima proposal permohonan bantuan revitalisasi Pasar Pariaman saat berkunjung ke Pariaman dengan besaran anggaran mencapai Rp110 miliar.

Secara umum ia menjelaskan ada tiga indikator yang harus dipenuhi oleh pasar apabila ingin ditempati oleh konsumen maupun pedagang.

"Ketiga faktor tersebut yaitu nyaman, aman dan layak," katanya.

Sedangkan kondisi Pasar Pariaman lanjut dia, sama sekali tidak memenuhi ketiga unsur tersebut sehingga dinilai perlu segera direvitalisasi.

Terkait rencana mulai dilakukan revitalisasi Pasar Pariaman, pihaknya mengaku belum bisa memastikan dimulai pada 2019 karena masih perlu koordinasi bersama presiden dan kementerian terkait.

Ia menambahkan apabila jadi dibangun dan masuk ke dalam program revitalisasi 1.000 pasar, maka bangunannya harus ramah gempa untuk menghindari kemungkinan terburuk jika terjadi gempa bumi.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit mengatakan berdasarkan hasil Detail Engineering Design (DED), pembangunan Pasar Pariaman diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp108 miliar.

Berdasarkan hasil kajian pemerintah daerah, pasar yang dibangun pada 1987 tersebut sudah wajib dibangun ulang karena sebagian besar bangunannya sudah rusak akibat diguncang gempa bumi.

"Kami mengkhawatirkan bangunan yang sudah tidak layak tersebut bisa memakan korban jiwa, inilah yang menjadi pertimbangan utama," ujar dia. (*)