DPRD Sumbar minta jembatan ambruk segera diperbaiki karena akses utama masyarakat

id dprd

DPRD Sumbar minta jembatan ambruk segera diperbaiki karena akses utama masyarakat

Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Guspardi Gaus. (Antara Sumbar/ Mario Sofia Nasution)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Guspardi Gaus meminta agar jembatan ambruk yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Bukittinggi di daerah Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman segera diperbaiki karena akses utama masyarakat.

“Kami meminta dinas terkait untuk bergerak cepat melakukan normalisasi agar jalur tersebut dapat dilalui seperti sedia kala,” katanya di Padang, Selasa.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut juga menyarankan dinas terkait juga membuat jembatan darurat untuk sementara yang dapat dilalui kendaraan bermotor sehingga tidak melumpuhkan perekonomian masyarakat.

Selain itu pemerintah juga harus merencanakan pembangunan jembatan baru secara lebih matang untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa. Menurut dia jembatan yang ambruk tersebut terlalu rendah dan dekat dengan permukaan sungai dan menyebabkan ambuk karena terkena air bah.

“Pembangunan jembatan baru tentu harus lebih tinggi agar hal serupa tidak terjadi,” ujarnya.

Kemudian dirinya mengimbau agar dinas terkait melakukan perawatan secara berkala terhadap jembatan yang ada di daerah itu karena merupakan sarana penting untuk kehidupan masyarakat.

“Jika perawatan dilakukan optimal maka akan lebih memberikan rasa aman bagi pengendara yang melintas. Kita harus ambil pelajaran dari kejadian ini,” katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar daerah pemilihan Padang Pariaman M Nurnas menargetkan jembatan darurat tersebut harus diselesaikan selama 10 hari, sehingga dapat membantu melancarkan kembali aktivitas masyarakat.

"Kita terus melakukan monitor terkait kejadian ini oleh karena itu dinas terkait harus bergerak sesegera mungkin agar tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi, " ujarnya.

Ia meminta pemerintah daerah harus melakukan evaluasi karena air bah yang menghancurkan jembatan tidak terjadi kali ini saja. Pada 2013 juga terjadi kerusakan disebabkan oleh air bah berangkat dari hal itu, butuh langkah penelusuran apa yang terjadi pada hulu sungai.

“Ketika jembatan permanen telah dibangun sistem perawatan harus sesuai dengan SOP, namun sistem aliran air sungai juga harus menjadi perhatian,” katanya.

Kepala Dinas PU Sumbar Fathol Bari mengatakan pihaknya menargetkan perbaikan jembatan putus di Kayu Tanam, Padang Pariaman, selesai dalam lima hari ke depan dan bisa segera dimanfaatkan lagi.

"Rencananya untuk jembatan yang putus, akan dipasang jembatan panel. Mudah-mudahan besok materialnya sudah bisa kita angkut ke lokasi dan dipasang," katanya.

Proses pemasangan ditarget selesai dalam lima hari agar masyarakat tidak terlalu lama terimbas dan jalur itu bisa dilewati kembali. Jembatan panel itu adalah solusi jangka pendek, sementara untuk jangka panjang akan segera dibahas kembali bersama pihak terkait seperti BPBD, karena statusnya adalah terimbas bencana.

Sebelumnya Jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Bukittinggi putus akibat jembatan di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ambruk.

"Jalur itu tidak bisa dilewati dari kedua arah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Budi Mulya, Senin.

Sekretaris BPBD Padang Pariaman, Yasrum Ajis mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Ia mengatakan informasi yang diperoleh dari masyarakat jembatan tersebut ambruk namun pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut.

"Petugas kami sudah ke lapangan tapi belum melaporkan kondisi pastinya," katanya. (*)