Gempa bumi di Lombok dan Bali akibat aktivitas sesar naik Flores

id Rahmat Triyono

Gempa bumi di Lombok dan Bali akibat aktivitas sesar naik Flores

Kepala BMKG, Rahmat Triyono. (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Gempa bumi dengan magnitudo 5,7 yang setelah dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,3 di Lombok dan Bali pada Kamis pukul 08.02.47 WIB disebabkan oleh aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis mengatakan, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Rahmat.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,5 Lintang Selatan dan 116,06 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 km arah barat laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 10 km.

Dampak gempa bumi tersebut dilaporkan menimbulkan guncangan di daerah Lombok Utara dalam skala intensitas VI MMI (getaran kuat dirasakan semua orang), Lombok Barat dan Mataram V MMI (getaran hampir dirasakan oleh semua orang dan barang-barang terjatuh).

Lombok Tengah dan Lombok Timur IV MMI (getaran dirasakan orang di dalam rumah, di luar rumah dirasakan beberapa orang, pintu dan jendela berderit), Denpasar III-IV MMI (getaran seakan-akan seperti ada truk yang lewat), Jimbaran, Tabanan, Nusa Dua dan Sumbawa III MMI, Karangasem, Singaraja dan Kuta II-III MMI (getaran dirasakan beberapa orang dan benda yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Rahmat Triyono (*)